JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut, seluruh pihak telah bekerja keras dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19 selama 9 bulan terakhir.
Ia mengklaim, kerja keras tersebut kini mulai membuahkan hasil.
"Sembilan bulan kita bekerja keras dalam mengatasi dampak pandemi, menangani masalah kesehatan dan menangani masalah ekonomi secara bersamaan," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020, dipantau melalui tayangan YouTube Bank Indonesia, Kamis (3/12/2020).
"Kerja keras tersebut mulai menampakkan hasil, sinyal positif sudah kita lihat, Alhamdulillah," tuturnya.
Baca juga: 9 Bulan Pandemi, Jokowi Klaim Sinyal Positif Ekonomi Semakin Jelas
Hasil yang ditunjukkan dari upaya penanganan pandemi, kata Jokowi, meliputi sektor kesehatan dan ekonomi.
Di sektor kesehatan, laporan data Covid-19 yang Jokowi terima per 3 Desember hari ini menunjukkan bahwa kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai angka 12,72 persen.
Angka ini disebut lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia sebesar 28,04 persen.
Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia juga diklaim semakin baik yakni mencapai 84,02 persen.
Persentase tersebut lebih tinggi dari kesembuhan rata-rata dunia sebesar 69,56 persen.
Baca juga: Jokowi: Waspada, Jangan Sampai Terjadi Pandemi Gelombang Kedua
Sementara, di bidang ekonomi, meski masih kontraksi, ekonomi sudah menunjukkan pertumbuhan.
Di kuartal II tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen, sementara, di kuartal III ekonomi tumbuh minus 3,49 persen.
Angka ini diharapkan terus membaik di kuartal IV tahun 2020 dan tahun-tahun selanjutnya.
"Sinyal positif perekonomian juga sudah jelas, semakin jelas kerja, keras kita mulai menampakan hasil," ujarnya.
Baca juga: 9 Bulan Pandemi Covid-19, Jokowi: Kasus Aktif 12,72 Persen, Kesembuhan 84,02 Persen
Menurut Jokowi, momentum positif ini harus terus dijaga. Seluruh pihak diimbau untuk tetap berhati-hati dan tidak lengah dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Jokowi pun meminta seluruh masyarakat waspada. Ia tak ingin terjadi pandemi gelombang kedua karena akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah diakukan.
"Kita harus fokus untuk bergerak ke depan, fokus pada upaya-upaya untuk keluar dari pandemi, mempersiapkan vaksin dan program vaksinasi dengan cermat agar kita bisa bangkit dan pulih dari pandemi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.