Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda Diminta Fokus dan Perketat Penanganan Pandemi Covid-19 agar Jumlah Kasus Segera Turun

Kompas.com - 03/12/2020, 10:35 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah daerah, khususnya DKI Jakarta dan Jawa Tengah, diminta memfokuskan dan memperketat penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing.

Ketua MPR Bambang Soesatyo menyatakan laju kasus Covid-19 harus segera ditekan.

"Memfokuskan dan memperketat penanganan Covid-19 agar jumlah kasus Covid-19 dapat menurun," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Kamis (3/12/2020).

Bambang menyebut, pemda bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan BNPB harus memperkuat koordinasi untuk memperbanyak fasilitas isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan.

Baca juga: Mendagri Minta Pemda Fokus Pemulihan Ekonomi dalam Susun RAPBD 2021

Selain itu, strategi pelaksanaan 3T (tracing, testing, dan treatment) atau penelusuran, pengujian, dan pengobatan harus makin dimasifkan.

Terkait pengobatan, pemda diminta memberikan dukungan penuh kepada rumah sakit untuk melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19.

"Mendorong pemda memberikan dukungan kepada rumah sakit untuk melakukan treatment/perawatan terhadap pasien Covid-19 secara maksimal, agar pasien dapat sembuh, khususnya pasien dengan komorbid," ujar Bambang.

Pelaksanaan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak juga harus tetap ditegakkan oleh pemda.

Baca juga: Satgas: Pemda Jadi Kunci Agar Testing Covid-19 Maksimal

Menurut Bambang, 3M adalah kunci untuk memutus mata rantai penularan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak satu dengan yang lainnya, guna meminimalisir bahkan mencegah meluasnya paparan virus corona, serta menghindari kerumunan," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mewanti-wanti soal kenaikan drastis kasus Covid-19 di Jawa Tengah dan Jakarta.

Menurutnya, kenaikan kasus di dua provinsi tersebut sangat drastis bila dibandingkan dengan provinsi lainnya. Jokowi lantas meminta jajarannya untuk menelusuri penyebab peningkatan kasus Covid-19 di dua provinsi tersebut.

Baca juga: Anggota DPR: Pemda dan Polri Harus Tegas Tegakkan Protokol Kesehatan

“Saya ingin ingatkan ada dua provinsi yang perlu perhatian khusus karena peningkatannya drastis sekali, yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta, agar dilihat betul kenapa peningkatannya sangat drastis,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang penanganan Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/11/2020).

Jokowi mengingatkan tugas kepala daerah untuk memegang langsung kendali penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

Ketentuan itu berlaku bagi seluruh gubernur, bupati, dan wali kota.

Ia menyatakan, kepala daerah harus terlibat langsung dalam setiap agenda penanganan Covid-19, mulai dari program kesehatan hingga ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com