"Pekan terakhir November kemarin kita sudah mampu menembus angka 90 persen dari target WHO," kata Dewi.
Dewi mengamini sempat terjadi penurunan jumlah pemeriksaan pada pekan ketiga dan keempat Oktober.
Baca juga: Satgas: Daerah Zona Merah Penularan Covid-19 Naik Hampir 2 Kali Lipat
Hal itu disebabkan masa libur panjang pada Oktober. Namun, dia mengatakan pemerintah mampu segera kembali meningkatkan jumlah pemeriksaan.
"Memang ada kendala, pemeriksan menurun saat itu tapi bounce back naik lagi. Sampai sekarang masih terus meningkat mencapai hingga 90 persen," ujarnya.
Sementara itu, jika dilihat jumlah pemeriksaan mingguan tiap provinsi, Dewi mengatakan baru 11 provinsi yang mencapai target WHO.
Selain itu, ada 13 provinsi yang sudah mencapai lebih dari 50 persen target WHO dan 10 provinsi masih kurang dari 50 persen.
Peringatan keras dari Jokowi
Catatan kenaikan kasus harian Covid-19 dan perkembangan terakhir situasi pandemi tidak luput dari perhatian Presiden Joko Widodo.
Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi pun menyampaikan sejumlah peringatan dan wanti-wanti terkait situasi pandemi.
Saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Selasa (1/2/2020) misalnya, Jokowi mengaku, dirinya bakal memberikan peringatan keras jika sedikit saja terjadi peningkatan kasus Covid-19.
Baca juga: Satgas: Kami Paham Publik Mulai Lelah, tapi Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
Peringatan tersebut sebelumnya telah Jokowi sampaikan dalam Rapat Terbatas di Istana Merdeka bersama para menteri, Senin (30/11/2020).
"Kemarin saya sampaikan, saya memang kalau ada peningkatan sedikit saja berikan warning secara keras karena kita tidak mau keterusan," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.
Melalui peringatan ini, Jokowi ingin daerah yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 segera melakukan perbaikan.
Jangan sampai, angka tersebut terus meningkat dan penyebaran virus semakin meluas.
"Dan di beberapa kota, kabupaten itu ada kenaikan. Itu segera dikejar dan dihentikan, jangan sampai terus menanjak ke atas. Dan juga 1, 2, 3 provinsi yang perlu diberikan perhatian," ujarnya.
Baca juga: Turnamen Sepak Bola dengan Ribuan Penonton, Digelar Saat PSBB, Kapolres dan Satgas Covid-19 Tak Tahu
Jokowi mengakui bahwa angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia masih melebihi rata-rata dunia yakni 3,1 persen. Di dunia, angka kematian akibat virus corona sebesar 2,32 persen.
Ia menyebut, hal ini antara lain disebabkan karena pada saat awal pandemi terjadi keterlambatan ventilator untuk pasien. Inilah yang menurut Jokowi masih perlu terus diperbaiki.
Namun demikian, kabar baiknya, data per 30 November 2020 menunjukkan bahwa tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 83,6 persen.
Angka ini lebih baik dari rata-rata dunia yang mencatatkan angka kesembuhan sebesar 69,03 persen.
Baca juga: Turnamen Sepak Bola Ditonton Ribuan Orang, Satgas: Sebenarnya Bisa Dibubarkan, Cuma...
Besaran kasus aktif Covid-19 juga diklaim terus membaik. Di bulan September, kasus aktif di Indonesia mencapai 16,69 persen.
Angka ini menurun di bulan Oktober menjadi 14,26 persen. Di bulan November angka ini kembali turun menjadi 13,75 persen.
"Artinya semakin bulan semakin bulan semakin baik. Sekarang ini 13,25 persen ini juga lebih baik dari angka rata-rata dunia di angka 28,55 persen," ujar Jokowi.
Oleh karenanya, secara umum, Jokowi mengaku sangat optimistis terhadap pengendalian pandemi Covid-19 di Tanah Air.
"Melihat ini kita sebetulnya sangat optimis dalam pengendalian Covid ini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.