JAKARTA, KOMPAS.com - Program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) sebagai salah satu jaring pengaman sosial atas dampak pandemi Covid-19 tercatat hampir seluruhnya tersalurkan.
Berdasarkan data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), sebanyak 74.311 desa atau 99,14 persen sudah menerima BLT-DD.
Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Herbert Siagian mengatakan, waktu satu bulan yang tersisa di akhir 2020 harus dimanfaatkan dengan baik untuk mempercepat penyaluran BLT-DD.
Baca juga: Modus Kades Merangin Korupsi Dana Desa Rp 339 Juta, Cairkan Uang tapi Proyeknya Mangkrak
Hal itu dikatakan Herbert dalam rakor eselon II tentang Evaluasi Awal Pelaksanaan Dana Desa, BLT-DD, Penyetaraan Penghasilan Tetap (Siltap), serta Persiapan Pelaksanaan dan Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2021, dikutip dari situs resmi Kemenko PMK, Rabu (2/12/2020).
"BLT-DD salah satu kebijakan prioritas pemanfaatan dana desa tahun anggaran 2020. Karena itu kita harus betul-betul memanfaatkan waktu satu bulan ini untuk mempercepat penyalurannya, khususnya kepada desa-desa yang belum tersalur," ujar Herbert.
Herbert mengungkapkan, total jumlah desa yang dinilai potensial mendapat saluran BLT-DD sebanyak 74.891 desa.
Dengan demikian, masih ada 642 desa yang hingga kini dilaporkan belum mendapat BLT-DD.
Meski masih belum selesai hingga Desember ini, Herbert menilai skema pemerintah untuk BLT-DD sudah cukup baik.
Pasalnya, BLT-DD juga akan membantu menyangga kehidupan ekonomi masyarakat desa terutama yang terdampak Covid-19.
"Prinsipnya untuk dana desa tahun 2020 sudah diberikan kepercayaan kepada desa untuk mengelola termasuk dalam penyaluran BLT DD-nya," kata dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan