Ia mengatakan, pemerintah berharap vaksinasi bisa dimulai sesuai rencana yakni di akhir Desember atau Januari 2021.
Pemerintah memang sedang menyusun roadmap atau skema untuk pembiayaan terkait vaksin Covid-19.
Menurut Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh mengatakan, nantinya pembiayaan tersebut terdiri dari pembiayaan mandiri dan pembiayaan subsidi atau ditanggung oleh pemerintah.
Menurut Subuh, pemerintah nantinya akan memetakan berbagai kriteria untuk mana yang akan mendapatkan vaksin mandiri dan mana yang akan mendapatkan vaksin subsidi.
Baca juga: Kemenkes Sebut Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tak Alami Kendala yang Berarti
"Nanti ada kriteria-kriterianya, biasanya klaster-klaster, unit entitas yang usahanya itu jelas itu bisa dilakukan upaya mandiri, tetapi memang ada yang ditanggung pemerintah misalnya masyarakat kurang mampu, aparat dan lain-lain," kata Subuh, Selasa.
Menurut Subuh, uji klinis vaksin yang akan diproduksi oleh PT Bio Farma diperkirakan selesai pada Januari 2021. Selanjutnya, akan dilakukan tahapan evaluasi yang diprediksi selesai pada Maret 2021.
Ia mengatakan, faktor keselamatan harus benar-benar diperhatikan. Hal ini yang membuat pemerintah perlu melakukan sejumlah evaluasi.
"Artinya begini, Januari selesai itu semua uji klinisnya, kemudian mereka melakukan studi lagi untuk melakukan evaluasi, mungkin akan keluar hasil evaluasinya itu paling telat Maret 2021," kata dia.
Baca juga: Kemenkes Sebut Hasil Evaluasi Vaksin Bio Farma Tahap III Selesai Maret 2021
Selain vaksin yang berasal dari Bio Farma, Subuh mengatakan, pemerintah juga telah melakukan uji klinis tahap tiga pada beberapa vaksin dari luar negeri. Adapun vaksin tersebut, nantinya akan diberikan kepada tenaga kesehatan terlebih dahulu.
"Sumbernya banyak, ada yang dari China, ada yang dari Amerika dan lain-lain, tapi peruntukannya tentu kepada apa petugas-petugas frontline dulu, seperti tenaga kesehatan, kemudian TNI–Polri yang di depan, kemudian awak media mungkin, ya skenario adalah seperti itu," ucap Subuh.
"Nah Ini yang kita tunggu yang informasinya ini akan datang akhir pertengahan Desember," ujar dia.
Bukan berarti bebas masker
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan, keberadaan vaksin Covid-19 tidak akan membuat masyarakat bebas dari penggunaan masker.
Baca juga: Menko PMK Ingatkan Vaksin Bukan Senjata Pamungkas Terhindar Covid-19
Dia menyatakan masyarakat masih harus tetap menggunakan masker meski vaksin Covid-19 sudah tersedia.
"Termasuk ketika vaksin diberikan, tidak serta-merta bisa bebas tanpa masker. Tetap harus menggunakan masker," kata Doni dikutip dari akun Youtube BNPB, Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Doni menegaskan, vaksin tidak akan bisa serta merta menghentikan penyebaran Covid-19. Virus tersebut akan tetap ada dan belum diketahui sampai kapan keberadaannya.
Oleh karena itu, Doni mengingatkan semua pihak untuk selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Covid akan ada terus sepanjang waktu sampai kapan pun. Hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang mengetahuinya (kapan selesainya Covid-19)," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.