Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamar Isolasi Mandiri di Wisma Atlet Tinggal 20 Persen, untuk Pasien Bergejala 50 Persen

Kompas.com - 30/11/2020, 21:26 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekretariat Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kolonel Laut RM Tjahja Nurrobi mengatakan, kamar isolasi mandiri di Wisma Atlet, yakni di Tower 5 tinggal 20 persen, sedangkan ketersediaan kamar untuk pasien bergejala masih 50 persen.

"Untuk mandiri itu ketersediaan 20 persen, untuk ketersediaan yang gejala sampai sekarang masih sekitar 50 persen," kata Nurrobi dalam dialog BNPB bertajuk "Menyikapi Tren Kenaikan Kasus Covid-19" Senin (30/11/2020).

Meski untuk ketersediaan kamar pasien bergejala masih sekitar 50 persen, Nurrobi tak memungkiri kekhawatirannya jika sewaktu-waktu semua kamar penuh.

Baca juga: Tangani Covid-19, Epidemiolog: Pemerintah Tak Bisa Hanya Sekedar Ingatkan dan Beri Imbauan

Ia memprediksi, kamar di Wisma Atlet bisa saja penuh dalam hitungan hari jika kenaikan jumlah pasien Covid-19 tak diantisipasi.

Wisma Atlet, kata dia, tengah fokus pada pelayanan pasien Covid-19 dengan gejala yang dirawat di Tower 4, Tower 6, Tower dan 7.

Sementara itu, untuk pasien Covid-19 tanpa gejala, Wisma Atlet meminta bantuan kepada Wisma Atlet Pademangan dan beberapa hotel bantuan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.

Nurrobi juga menegaskan, untuk pelayanan pasien bergejala, Wisma Atlet hanya menerima pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang.

"Kita hanya yang gejala ringan dan sedang saja ya. Kalau untuk yang berat dan kritis biasanya kita rujuk ke rumah sakit rujukan," ucap dia. 

Di sisi lain, ia juga melaporkan adanya tren peningkatan persentase pasien yang sembuh di Wisma Atlet.

Menurut dia, saat ini rata-rata kesembuhan hampir 90 persen di Wisma Atlet.

Baca juga: Wisma Atlet Dikhawatirkan Penuh Jika Tak Ada Penurunan Kasus Covid-19

Ia melihat, untuk tren kesembuhan di Wisma Atlet, kondisinya hampir sama dengan skala nasional yang mengalami peningkatan.

Namun, ia tetap mengimbau akan adanya kecenderungan jumlah pasien yang masuk ke Wisma Atlet lebih banyak daripada yang keluar atau sembuh.

"Nah, itu makanya kita antisipasi dilihat dari kurvanya. Semakin curam kurvanya, ini trennya semakin cepat sehingga kita harus cepat-cepat juga untuk mengantisipasi," kata Nurrobi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com