Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Sebut Tak Kurang dari 180 Dokter Meninggal Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 30/11/2020, 20:42 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyebut, sebanyak 180 dokter meninggal akibat terpapar Covid-19 dalam delapan bulan terakhir.

Hal itu terjadi, menurut Daeng, akibat meningkatnya tren kasus positif Covid-19 yang juga berdampak pada tenaga kesehatan.

“Dokter saja dengan meningkatnya angka tinggi ini dilaporkan banyak yang gugur. Sekarang sampai 180 dokter gugur yang terlapor,” kata Daeng dalam diskusi di Graha BNPB, Senin (30/11/2020).

Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat ikut berpartisipasi membantu pemerintah dan petugas kesehatan dalam menangani Covid-19.

Ia berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk melakukan testing dan tracing agar penekanan laju penyebaran virus bisa dilakukan.

“Covid ini terus terang bukan hanya tanggung jawab petugas kesehatan, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua, karena ini pandemi semua orang kena, semua wilayah kena, ini harus melawannya dengan penawaran semesta,” kata Daeng

“Ini kan ada dua strategi utamanya ya, penemuan kasus dan penanganan cepat dengan 3T tracing, testing, treatment dan di dalamnya ada isolasi,” imbuhnya.

Baca juga: Bayi Lahir dengan Antibodi Covid-19, Terjadi Juga di China dan Italia

Untuk treatment, penanganan pemerintah menurut Daeng, sudah cukup berhasil. Sebab, angka kesembuhannya sudah di atas 83 persen sedangkan angka kematian juga dapat ditekan yakni 3,1 persen.

“Memang testing dan tracing ini yang perlu kita kuatkan betul itu di masyarakat,” kata dia.

Kendati demikian, Daeng mengatakan petugas kesehatan dari level puskesmas hingga Kecamatan sudah cukup baik melakukan langkah tracing.

“Jadi begitu terindikasi di suatu tempat itu ada yang positif, maka daerah-daerah sekitar tetangganya, keluarganya, kemudian teman dekatnya yang pernah kontak erat itu dilakukan tracing,” kata Daeng.

Oleh sebab itu, Daeng meminta masyarakat untuk ikut memudahkan penanganan tersebut dengan membantu pemerintah dalam proses menemukan sumber penyebaran Covid-19.

“Kalau testing dan tracing ini kita dorong, kemudian masyarakat ikut membantu kelancaran dan testing dan tracing, mau koordinasi, mau kolaborasi, maka penemuan kasusnya menjadi baik sehingga pengendalian penularan itu juga menjadi baik,” kata Daeng.

“Kalau tidak kooperatif masyarakat dalam rangka tracing dan testing kita hawatir penularan itu akan meluas,” imbuhnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Wisma Atlet Akui Masih Sanggup Bertahan Hingga Akhir Tahun

Selain testing dan tracing, yang tidak kalah penting menurut Daeng adalah komitmen masyarakat dalam menerapan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

“Disiplin terhadap 3M, koperatif dan kolaboratif dalam upaya testing dan tracing itulah upaya kita bersama secara gotong-royong melakukan perang semesta terhadap Covid ini,” kata Daeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com