Giring mengatakan, program ini ia beri nama "Gadget Belajar Giring". Nantinya, gawai akan diberikan ke setiap siswa secara cuma-cuma.
Ia mengeklaim, keberadaan gawai ini akan memudahkan siswa karena seluruh materi pelajaran bisa dikumpulkan di satu perangkat.
Sekalipun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara tatap muka, siswa tidak perlu lagi berat-berat membawa buku ke sekolah.
Bukan hanya materi pelajaran, kata Giring, bahan-bahan ujian pun bisa disimpan dalam gawai terdebut sehingga tidak lagi diperlukan banyak kertas.
Untuk menjalankan program ini, akan dijalin kerja sama dan kemitraan dengan pihak swasta untuk mempertahankan kualitas dan memaksimalkan manfaatnya.
"Diharapkan dengan program ini para siswa mampu mengelaborasi teknologi dan skill dalam menghadapi kompetisi Global di era digital yang semakin ketat. Untuk kita, untuk masa depan kita, untuk Indonesia maju," ujar Giring.
Giring menyebutkan, pandemi Covid-19 menyadarkan ia tentang perlunya bergerak melakukan perbaikan.
Menyebarnya virus ini berakibat pada perubahan sosial, mulai dari sosial budaya, kesehatan, ekonomi, hingga pendidikan.
Sejak pemerintah menginstruksikan kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah, muncul persoalan baru lantaran tidak semua siswa memiliki gawai.
Padahal, dalam era revolusi industri 4.0, para belajar dan anak muda harus menguasai teknologi.
Hal inilah yang melatarbelakangi Giring mengusung program pemberian gawai untuk pendidikan seandainya ia terpilih sebagai presiden pada 2024.
"Pandemi ibarat cambuk yang memaksa kita untuk berbenah diri. Sudah bertahun-tahun lamanya negara maju menerapkan metode belajar digital, Indonesia pun tidak punya pilihan, kecuali mengikuti laju zaman," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.