JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, menghindari kerumunan banyak orang merupakan protokol kesehatan utama yang harus dilakukan agar terhindar dari Covid-19.
Hal tersebut akan menjadi lebih efektif dengan diikuti dua protokol kesehatan lainnya, yaitu mengenakan masker dan mencuci tangan dengan sabun.
"Protokol kesehatan utama untuk pencegahan penularan virus adalah menghindari kerumunan di tempat tertutup dalam waktu lama," kata Muhadjir dalam diskusi bertajuk 'Covid-19 dan Tantangan Masa Depan Indonesia' yang digelar PB HMI secara daring, pada Minggu malam (29/11), dikutip dari siaran pers.
"Asalkan protokol lainnya juga dipatuhi. Pakai masker, cuci tangan juga," lanjut dia.
Apabila menjauhi kerumunan bisa dilakukan, kata dia, maka penularan Covid-19 pun akan lebih mudah diatasi.
Baca juga: Menko PMK Ingatkan Vaksin Bukan Senjata Pamungkas Terhindar Covid-19
Muhadjir mengatakan, apabila seseorang berkumpul bersama banyak orang dalam waktu lama di ruang tertutup dengan pendingin ruangan dan banyak berbicara, maka penularan pun akan sulit dihindari.
Pasalnya, kemungkinan mikro droplet akan bertebaran di udara dan terinkubasi dalam ruangan tersebut.
"Justru di situ beberapa kasus terjadi, klaster kecil dari pertemuan tertutup yang sembrono, tidak mau mematuhi protokol kesehatan itu," kata dia.
Menurut Muhadjir, hal penting yang harus dilakukan untuk mencegah penularan virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19 adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Sebab meskipun nantinya vaksin Covid-19 tersedia, kata dia, protokol kesehatan tetap penting dilaksanakan.
Baca juga: Angka Covid-19 Boven Digoel Rendah, Menko PMK Sebut Bisa Jadi Contoh Belajar Tatap Muka
Terlebih, vaksin Covid-19 pun dinilainya bukan senjata pamungkas untuk menghindari penyakit tersebut.
"Sebetulnya yang paling penting kembali kepada semula, yaitu disiplin masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.