Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Sebut Uji Coba Belajar Tatap Muka Penting, Ini Hal yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 30/11/2020, 14:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti menilai, uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) pada sekolah-sekolah yang diunggulkan penting untuk dilakukan.

Menurut Retno, hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kekurangan dan kelebihan apabila sekolah kembali dibuka pada masa pandemi. Selain itu, sekolah tersebut dapat menjadi contoh dalam adaptasi kebiasaan baru di satuan pendidikan jika dinilai berhasil.

"Jadi nanti Januari, yang tidak pernah uji coba, ya harus uji coba dulu. Karena kalau tidak pernah uji coba, tidak terbayang apa masalahnya. Merasa sudah siap, padahal sebenarnya tidak," kata Retno dalam Rapat Koordinasi yang diselenggarakan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bertajuk Hasil Pengawasan Penyiapan Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi, Senin (30/11/2020).

Baca juga: KPAI Sarankan Pembelajaran Tatap Muka Hanya untuk Mata Pelajaran yang Sulit

Adapun sekolah-sekolah unggulan tersebut diharapkan menjadi contoh bagi sekolah lain jika terbukti dapat menerapkan metode PTM di masa pandemi.

Retno menekankan pentingnya uji coba pembukaan sekolah tidak ditentukan dari status zona, melainkan ditentukan oleh kesiapan pihak sekolah dan stakeholder lainnya.

Oleh sebab itu, ia berpendapat, pembukaan sekolah dapat dilakukan apabila semua stakeholder sudah siap. Dalam hal ini, ada kampanye "5 Siap" yaitu daerah siap, sekolah siap, guru siap, orangtua siap, dan siswa siap.

"Kalau ada salah satu tidak siap, maka tunda saja buka sekolah meskipun zonanya berstatus hijau," ujarnya.

Baca juga: Nadiem Minta Pemda Pertimbangkan Izin Pembelajaran Tatap Muka secara Matang

Menurut Retno, kriteria pembukaan sekolah bukan hanya penerapan protokol kesehatan, seperti membatasi kapasitas siswa di dalam kelas dan wajib menggunakan masker ketika belajar mengajar. Melainkan ada banyak hal yang menjadi kriteria, salah satu caranya dengan uji coba.

Terkait uji coba, ia menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan mulai dari kapasitas jumlah siswa yang hanya seperempat kapasitas normal.

"Kalau uji coba, kami sarankan ya jangan setengah, tapi seperempat dari jumlah murid. Jadi kalau muridnya 36, uji coba mulai dari 9 anak, karena kita harus mendidik anak ini untuk patuh pada protokol kesehatan," tutur dia.

Kemudian, memulai uji coba dari kelas paling atas. Menurut Retno, siswa tingkat atas akan menjadi contoh adik-adik tingkatnya dalam hal penerapan protokol kesehatan.

"Kalau dia sudah patuh, maka akan dicontoh oleh kelas di bawahnya. Sepanjang yang atas belum patuh. Jangan minta kelas yang bawahnya untuk masuk," ucapnya.

Baca juga: Nadiem Sebut Pandemi Tuntut Kemendikbud Cepat dan Tepat Lakukan Terobosan

Selain itu, guru juga penting menjadi contoh murid pada saat uji coba pembelajaran tatap muka. Selama pengawasan, KPAI menemukan guru-guru yang masih lalai menerapkan protokol kesehatan di sekolah.

"Jadi kalau guru juga tidak siap, atau patuh terhadap protokol kesehatan. Anak-anak juga akan meniru," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengumumkan rencana penyelenggaraan pembelajaran semester Genap TA 2020/2021 di masa pandemi Covid-19.

Hal itu berdasarkan keputusan bersama empat menteri, yakni Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.

Berdasarkan keputusan tersebut, pemerintah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah atau kantor wilayah Kementerian Agama untuk menentukan pembelajaran tatap muka.

"Pemerintah pada hari ini melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan keweanangan kepada pemerintah daerah, kantor wilayah Kementerian Agama, untuk menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di bawah kewenangannya," ujar Nadiem dalam Pengumuman Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap TA 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, Jumat (20/11/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com