JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan kepada masyarakat bahwa vaksin bukan senjata pamungkas agar terbebas dari Covid-19.
Oleh karena itu, walaupun nantinya vaksin Covid-19 sudah tersedia, masyarakat tidak boleh lengah dan lalai menjalankan protokol kesehatan.
Sebab menurutnya, kasus Covid-19 yang belakangan meningkat kemungkinan dipengaruhi lengahnya masyarakat terhadap protokol kesehatan.
"Yang penting sekarang menyadarkan kepada masyarakat bahwa yang namanya vaksin itu bukan senjata pemungkas yang betul-betul memungkasi Covid-19 ini," ujar Muhadjir dalam acara 'Covid-19 dan Tantangan Masa Depan Indonesia' yang digelar PB HMI secara daring, Minggu (29/11/2020), dikutip dari siaran pers.
Baca juga: Wiku Adisasmito Pastikan Persiapan Vaksin untuk Penanganan Covid-19 Berjalan Baik
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, pada Minggu (29/11/2020) terdapat 6.267 kasus baru yang menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 534.266 orang.
Oleh karena itu, kata Muhadjir, masyarakat pun perlu diberikan pemahaman bahwa tersedianya vaksin nanti bukan berarti virus SARS-CoV2 tersebut sudah bisa dikendalikan.
"Sebetulnya yang paling penting kembali kepada semula, yaitu disiplin masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan," kata dia.
Menurut Muhadjir, protokol kesehatan yang utama agar terhindar dari virus penyebab Covid-19 adalah menghindari kerumunan di tempat tertutup dalam waktu yang lama.
Hal tersebut juga harus didukung dengan protokol kesehatan lainnya yaitu menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun.
Diketahui, pemerintah berencana mendistribusikan vaksin Covid-19 secepatnya pada Desember 2020.
Saat ini pemerintah melakukan pengembangan vaksin melalui PT Bio Farma yang bekerja sama dengan perusahaan asal China Sinovac Biotech.
Baca juga: Vaksin Oxford Lebih Cocok bagi Dunia Dibandingkan Pfizer dan Moderna, Mengapa?
Vaksin tersebut saat ini sudah melalui uji klinis fase 3. Hasilnya, sejauh ini diketahui aman dan tidak menunjukkan efek samping.
Rencananya, vaksin Sinovac juga akan segera didistribusikan pemerintah karena telah mendapat predikat aman dalam pengujiannya.
Selain itu, pemerintah juga tengah mengembangkan vaksin Merah Putih yang dilakukan sejumlah institusi penelitian dan perguruan tinggi dalam negeri. Vaksin tersebut saat ini masih dilakukan uji klinis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.