Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

“Asia Climate Rally”, Nasib yang Sama dan Tuntutan Anak Muda Asia

Kompas.com - 28/11/2020, 21:44 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

“Sebab, masyarakat adat adalah garda terdepan yang menjaga kekayaan bumi. Mirisnya, hutan adat atau wilayah adat semuanya dirampas habis-habisan,” ujarnya.

Baca juga: Survei: 90 Persen Anak Muda Indonesia Khawatirkan Dampak Krisis Iklim

Itulah mengapa, lanjut Salsabila, investasi tidak melulu dengan uang yang besar, tapi juga memberikan hutan adat untuk diolah sebagaimana budaya yang diturunkan oleh leluhurnya.

Untuk tuntutan kelima, aksi ini meminta negara bertanggung jawab atas penegakan hak asasi manusia dan lingkungan, termasuk wajib mendukung keadilan iklim untuk semua rakyat termasuk masyarakat adat.

“Terakhir, aksi ini menuntut pemerintah mencabut seluruh kebijakan yang merusak lingkungan, seperti yang disinggung tadi, omnibus law, UU Minerba, dan turunannya,” lanjutnya.

Salsabila menjelaskan, kebijakan tersebut tidak konstitusional dan secara substantif pasal-pasalnya banyak yang berdampak buruk pada lingkungan.

Baca juga: Lewat Sepatu, Extinction Rebellion Tuntut Indonesia Merdeka dari Krisis Iklim

“Kebijakan tersebut, misalnya menjauhkan partisipasi publik dalam pembuatan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Itu dari segelintir pasal yang berdampak buruk,” tegasnya.

Pawai Iklim di Jakarta

Lebih lanjut, Salsabila menerangkan aksi di Jakarta digelar secara damai dengan model long march dari Balai Kota Jakarta ke depan kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Di sana, pawai iklim diwarnai dengan aksi teatrikal di mana orang berkostum Joker membawa gerobak sampah besar diisi dengan “batu bara”, kemudian dituang di depan kantor Kementerian ESDM.

“Aksi tersebut memiliki pesan agar batu bara ini dikembalikan, kami tidak mau ini sampah, taruh saja di dalam bumi,” terangnya.

Baca juga: Pandemi Corona: Emisi Karbon Global Turun Ekstrem, Krisis Iklim Masih Mengancam

Aksi ini juga diwarnai orasi, pembacaan pusi, foto bersama. Bagi pegiat lingkungan yang tidak dapat hadir pun, pawai iklim juga digelar secara daring.

Mengingat situasi pandemi, aksi ini digelar cukup singkat dengan rute long march yang tidak terlalu jauh. Pesertanya pun tidak sebanyak aksi-aksi sebelumnya, yaitu sekitar 100 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com