KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan peserta Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada masa Covid-19.
Salah satunya melalui inovasi yang dibuat sejak Oktober 2020, yakni Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (Pandawa).
Sebagai informasi, Pandawa telah diuji coba pada Juni 2020. Layanan ini resmi beroperasi pada Juli 2020 dan berjalan sampai saat ini.
Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Arief Syaefudin mengatakan, Pandawa merupakan inovasi layanan yang sifatnya transisi.
Baca juga: Meski Pandemi, BPJS Kesehatan Jaksel Buka Layanan Tatap Muka dan Dorong Pandawa
Arief Syaefudin mencontohkan, Pandawa dapat digunakan oleh peserta JKN-KIS seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang hendak mengubah golongannya.
“Bisa menggunakan Pandawa karena fitur untuk mengganti golongan PNS belum tersedia di Mobile JKN,” tutur Arief saat diwawancara Kompas.com melalui Zoom, Rabu (11/11/2020).
Untuk menggunakan fitur ini, Arief menjelaskan, peserta JKN-KIS perlu mengisi data terlebih dulu.
Setelah mengisi data, sambung Arief, pelanggan akan dihubungi oleh frontliner sesuai pelayanan atau transaksi yang dibutuhkan.
Baca juga: Persiapkan Hari Tua, Wanita Ini Jadi Peserta JKN-KIS
“Jika sudah, peserta JKN-KIS akan diminta berswafoto dan mengirim foto dokumen Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta berkas lain yang diperlukan,” jelasnya.
Menurut Arief, dengan cara tersebut, Pandawa dapat cukup efektif menggantikan transaksi tatap muka.
“Kalau tadinya dokumen ditunjukkan di kasir, dengan adanya Pandawa tinggal difotokan lalu dikirim. Auto response-nya itu hanya di awal saja,” jelas Arief.
Dalam wawancara itu, Arief juga mengatakan, peserta JKN-KIS dapat menggunakan Pandawa Senin sampai Jumat mulai jam 08.00 hingga 15.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Baca juga: Aplikasi Mobile JKN Penuhi Kebutuhan Peserta BPJS Kesehatan
“Apabila pelanggan menghubungi Pandawa di atas jam 15.00 WIB, maka akan dibalas keesokan harinya sesuai jam kerja,” kata Arief.
Meski demikian, Arief mengaku, pihaknya masih melakukan pelayanan tatap muka bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang tidak punya Whatsapp (WA).
“Ketika memberikan layanan tatap muka, kami tetap menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan ketat,” imbuhnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.