JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta fasilitas di Papua yang dibangun untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) jangan disia-siakan setelah pelaksanaannya.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat meninjau rumah susun (rusun) untuk atlet PON XX 2021 di di kawasan Universitas Ottow Geisler, Jayapura, Kamis (26/11/2020).
Dalam kunjungan tersebut, Muhadjir melihat berbagai fasilitas seperti ruang tempat tidur, kamar mandi, dan toilet.
"Jangan sampai sarana prasarana yang dibangun melalui APBN itu kemudian mubazir setelah PON tidak terurus dan tidak termanfaatkan dengan baik," ujar Muhadjir saat berkunjung, dikutip dari siaran pers, Jumat (27/11/2020).
Baca juga: Wabah Covid-19, Alasan PON di Papua Ditunda hingga Tahun Depan
Oleh karena itu, Muhadjir pun meminta pihak pengelola rusun memastikan lokasi agar dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat.
Tujuannya adalah agar setelah digunakan untuk pelaksanaan PON, rusun tersebut juga bisa dimanfaatkan dengan baik bagi masyarakat.
"Soal itu masih menjadi aset pemerintah itu tidak masalah, yang penting betul-betul bisa dimanfaatkan dengan baik. Pada suatu saat bisa saja kita (pemerintah) hibahkan," kata dia.
Diketahui, rusun yang digunakan untuk tempat tinggal para atlet PON tersebut dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Usai PON nantinya, Muhadjir meminta agar pengelola rusun memikirkan pemanfaatan rusun tersebut.
Baca juga: Sejumlah Arena PON XX Papua Rampung Dibangun
Selain itu, pengelola juga diminta menunjuk siapa yang akan menjadi penanggung jawab mereka yang memanfaatkan dan merawatnya.
Dalam kunjugan ke Papua tersebut, disamping meninjau rusun, Muhadjir juga berkunjung ke RSUD Ramela Muara Tami, Jayapura.
RSUD tersebut belum lama diresmikan oleh Walikota Jayapura Benhur Tommy Mano dan rencananya akan dikembangkan menjadi rumah sakit pendidikan dan rumah sakit penyakit tropis seperti AIDS, tuberculosis (TB), malaria, dan kusta.
"Karena angka penyakit tersebut masih tinggi dan terbesar di wilayah Pasifik sehingga nantinya pelayanan RSUD Ramela tidak hanya melayani pasien dari Indonesia, tetapi negara tetangga seperti Papua Nugini karena dekat dengan perbatasan," kata dia.
Baca juga: Angka Covid-19 Boven Digoel Rendah, Menko PMK Sebut Bisa Jadi Contoh Belajar Tatap Muka
Muhadjir juga memastikan bahwa pemerintah akan memperkuat pelayanan RSUD tersebut dengan menambahkan fasilitas alat mesin polymerase chain reaction (PCR) untuk penanganan Covid-19 di wilayah kota Papua dan sekitarnya.
"Saya sudah minta dibangun laboratorium BSL-2 sehingga jika nanti sudah siap saya akan mintakan ke BNPB bantuan mesin PCR agar dapat memperkuat penanganan Covid-19," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.