JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Fachrul Razi menilai, guru memiliki peran besar untuk menjaga keberlangsungan bangsa Indonesia.
Hal itu ia katakan dalam rangka Hari Guru Nasional yang jatuh pada Rabu (25/11/2020).
"Meskipun kondisi masyarakat sedang menghadapi pandemi Covid-19, akan tetapi guru tetap menunjukkan baktinya kepada peserta didik, dan masyarakat dan negara," kata Fachrul dalam rilis resminya yang dilansir dari laman resmi Kementerian Agama, Kamis (26/11/2020).
Baca juga: Cerita Guru Honorer di Bulukumba, Mengabdi 7 Tahun tapi Gaji Tak Cukup Beli Bensin
Fachrul mengungkapkan, setiap peringatan Hari Guru Nasional, masyarakat diingatkan kembali betapa penting dan terhormatnya tugas guru dari masa ke masa.
Menurut dia, sejak awal berdirinya bangsa Indonesia, guru memiliki peran besar dalam menjaga kebinekaan.
"Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan. Di masa penjajahan guru selalu menanamkan semangat nasionalisme, patriotisme, dan sikap cinta Tanah Air," ujarnya.
Menag pun berpesan agar guru dapat terus meningkatkan kualitas diri secara berkelanjutan, teruta dalam penguasaaan dunia digital.
"Dunia digital dengan media sosialnya telah menjadi candu bagi masyarakat kita, sehingga para guru dituntut untuk dapat memberikan bekal bagi peserta didik," ucapnya.
Baca juga: Mendikbud Pastikan Tak Ada Batasan Usia Guru Honorer yang Ikut Seleksi PPPK
Untuk membentengi diri dari ekses-ekses negatif dunia digital tersebut," ucap dia.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengaku peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di tahun 2020 sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini, peringatannya dalam situasi pandemi Covid-19.
"Peringatan Hari Guru di tahun ini berbeda, sistem pendidikan di mana saja, di seluruh dunia, terkena dampak langsung. Seolah-oleh pun sementara sekolah harus ditutup," ungkap Nadiem saat sambutan upacara Hari Guru Nasional dari Gedung Kemendikbud yang disiarkan secara daring, Rabu (25/11/2020).
Akibat pandemi Covid-19 pula, kata Nadiem, jutaan guru dituntut untuk bisa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah. Hal ini dilakukan agar bisa menjaga diri dari potensi terkena sekaligus memutus rantai penularan Covid-19.
Baca juga: Guru Honorer yang Jalan Kaki Susuri Hutan demi Mengajar Dapat Sepeda dari Walkot Samarinda
Sebagai manusia biasa, bilang dia, situasi sulit ini kadang kala membuat banyak orang merasa tidak nyaman dan tidak berdaya. Ada pilihan untuk menyerah, ada opsi untuk mengeluh. Namun, negeri ini harus memilih terus bangkit dan berjuang.
"Itu karena keyakinan bahwa kita tetap bisa mengupayakan keberlanjutan pembelajaran bagi murid-murid yang kita cintai walaupun dengan segala kerhormatan," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.