Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi IX: Penambahan Signifikan Kasus Covid-19 Jadi Peringatan bagi Pemerintah

Kompas.com - 26/11/2020, 10:25 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, rekor penambahan kasus Covid-19, pada Rabu (25/11/2020), mesti menjadi peringatan bagi pemerintah dalam penanganan pandemi.

Saleh meminta pemerintah terus menjalankan langkah-langkah strategis agar pandemi Covid-19 di Tanah Air bisa teratasi.

"Kami berharap pemerintah dengan adanya peningkatan kasus yang cukup signifikan di atas 5.000 ini saya kira adalah warning yang cukup penting. Pemerintah harus segera melakukan langkah dan upaya antisipatif," ujar Saleh saat dihubungi, Kamis (26/11/2020).

Baca juga: Rekor Kasus Harian Covid-19, Masyarakat Diminta Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Saleh meminta pemerintah terus memperkuat sosialiasi bahaya Covid-19 serta protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2 dengan melibatkan tokoh masyarakat.

Ia menyebut fungsi Satpol PP, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa juga dapat dimanfaatkan untuk memastikan terlaksananya protokol kesehatan Covid-19 di masyarakat.

"Makin meningkatkan sosialiasi bahaya dan dampak negatif Covid-19 bagi masyarakat. Dalam sosialiasi ini kami harap menyertakan tokoh-tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat yang betul-betul berpengaruh sehingga diikuti masyarakatnya," ujarnya.

Baca juga: 511.836 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Rekor Penambahan Kasus Harian

Saleh pun berharap kebijakan "mini lockdown" tiap daerah betul-betul terlaksana dengan baik. Menurutnya, perlu ada aturan ketat bagi masyarakat yang ingin keluar atau masuk suatu daerah, terutama dari dan ke daerah berstatus zona hijau.

"Daerah-daerah hijau harus dijaga. Tidak boleh ada orang lalu lalang keluar masuk seenaknya. Mestinya daerah hijau ini tidak dijangkiti. Saya kira itu langkah yang sangat penting. Itu kan bagian dari mini lockdown itu, agar orang-orang tidak terdampak," kata dia.

Selain itu, Saleh mengingatkan kantor-kantor pemerintahan di berbagai kota juga untuk konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19.

Banyaknya kabar penularan Covid-19 di kantor-kantor pemerintahan dinilai jadi bukti bahwa protokol kesehatan perlu ditingkatkan.

"Faktanya di kantor-kantor pemerintah malah banyak yang jadi klaster baru, bahkan di kantor Kemenkes. Artinya kan prokes (protokol kesehatan) perlu ditingkatkan dan diawasi," tutur Saleh.

Baca juga: UPDATE: 5.534 Kasus Baru Covid-19 Jadi Rekor Tertinggi Selama Pandemi

Diberitakan, penambahan kasus harian Covid-19 kembali mencatat rekor baru pada Rabu (25/11/2020). Dari data yang dilaporkan pemerintah pada Rabu sore, tercatat jumlah kasus baru Covid-19 sebanyak 5.534 dalam waktu 24 jam.

Angka ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi berlangsung di Indonesia. Berdasarkan catatan Kompas.com, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 13 November 2020 dengan 5.444 orang.

Penambahan kasus pada Rabu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 511.836 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com