JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai perkembangan industri teknologi finansial atau financial technology (fintech) di Indonesia berkembang dengan sangat pesat.
Dalam empat tahun terakhir, kata Ma'ruf, penyelenggara fintech berbadan hukum di Indonesia sudah mencapai hampir 500 penyelenggara dalam berbagai bentuk dan layanan.
"Saya mencermati perkembangan industri teknologi keuangan Indonesia dengan seksama dan saya sangat gembira karena perkembangannya sangat pesat," ujar Ma'ruf saat penutupan acara Pekan Fintech Nasional 2020 secara daring, Rabu (25/11/2020).
Baca juga: Wapres Tekankan Pentingnya Inovasi Teknologi Finansial Dalam Ekonomi Syariah
Ma'ruf mengatakan, pada 2016, hanya terdapat 24 penyelenggara fintech yang berbadan hukum dan terdaftar di Indonesia.
Selain itu, perkembangan pesat dari industri teknologi finansial juga ditandai dengan semakin bervariasinya model bisnis dan solusi teknologi keuangan.
Ma'ruf mengatakan, setidaknya terdapat lebih dari 23 model bisnis yang tersedia.
Mulai dari bentuk layanan pembayaran digital (digital payment), layanan pinjaman digital (digital lending), layanan pengumpulan dana secara digital (digital capital raising) yang salah satu bentuk populernya adalah crowd funding.
Kemudian layanan asuransi berbasis teknologi (insurtech), layanan manajemen investasi berbasis teknologi (wealthtech), serta layanan pengumpulan informasi pasar (market provisioning).
"Dengan berkembangnya model bisnis dan solusi teknologi keuangan tersebut membuat masyarakat memiliki banyak pilihan dalam melakukan aktivitas ekonomi," kata dia.
Baca juga: Wapres Ingin Teknologi Biometrik Wajah Digunakan dalam Penyaluran Bantuan
Ma'ruf mencontohkan, layanan pembayaran digital tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan transaksi pembayaran tagihan seperti premi BPJS Kesehatan atau rekening listrik.
Kemudahan-kemudahan dari teknologi keuangan tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa saat ini dalam melakukan transaksi apapun hanya berjarak satu sentuhan jari (one touch away) sehingga memudahkan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.