“Untuk pendampingan akan dilakukan oleh Mentor Inkubasi Bisnis (MiBi) dan TKSK,” terangnya.
ProKUS sendiri memiliki empat jenis klaster, diantaranya kriya tekstil atau fesyen, agribisnis, ritel, dan kuliner.
Dari jenis klaster ini dibagi menjadi tiga kategori skala usaha.
Kategori tersebut adalah start up, bagi KPM-PKH graduasi yang belum jelas usahanya dan berjalan kurang dari satu tahun, scale up ditujukan bagi yang sudah jelas usahanya dan berjalan lebih dari satu tahun.
Baca juga: Hari Pahlawan, Kemensos Beri Bantuan ke Keluarga Pahlawan Nasional dan Perintis Kemerdekaan
“Sedangkan yang ketiga adalah inkubasi, diperuntukkan bagi yang sudah lebih maju dan sudah jelas pasarnya,” jelas Edi.
Tak sendiri, Mensos Juliari turut menggandeng Menteri Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) (Menkop UKM) dalam memberikan intervensi program lebih lanjut kepada peserta ProKUS.
Juliari turut menyambut baik kehadiran Menkop UKM Teten Masduki atas kesediaannya menerima kerja sama untuk program ini.
Baca juga: Kemensos Beri Tunjangan Kehormatan kepada 587 Pahlawan Kemerdekaan
“Terima kasih atas dukungan Bapak Menkop UKM kepada kami. Kami punya stok banyak peserta PKH Graduasi yang memiliki rintisan usaha pak,” kata Juliari.
Dengan ini, lanjut Juliari, pihaknya juga siap menyerahkan kepada Kementerian Koperasi (Kemenkop) UKM untuk diberdayakan lebih lanjut
Menurut Juliari, strategi percepatan penanganan kemiskinan memang harus bersambung dan berkelanjutan sebagaimana dirintis oleh kedua kementerian ini.
“Ini namanya siklus penanganan kemiskinan berjalan tuntas. Nah, PKH Graduasi yang memiliki rintisan usaha tadi tinggal di-assesment. Karena kami punya datanya, ke depan akan diberikan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), koperasi atau apapun itu,” terangnya.
Sementara itu, Menkop UKM Teten mengatakan, pihaknya siap memberdayakan peserta PKH Graduasi dengan usaha mikro dari Kemensos.
Dalam kesempatan itu pula, Mensos Juliari bersama Menkop Teten meninjau dari dekat dua kegiatan usaha mikro yang dikelola peserta PKH Graduasi.
Kedua Menteri ini mengunjungi dua desa di Kabupaten Bandung Barat, diantaranya Desa Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, dan Desa Batulayang, Kecamatan Cililin.
Kunjungan pertama mereka adalah di kediaman peserta ProKUS Desa Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta Yani Suryani.
Baca juga: Terima Bantuan untuk Masyarakat, Kemensos Apresiasi Inisiatif MNC Grup
Yani termasuk peserta ProKUS skala usaha kategori scale up dengan jenis klaster kuliner. Ia memiliki rintisan usaha gula semut, keripik raja rasa, temulawak, dan jahe merah.
Sementara itu, kunjungan kedua Mensos dan Menkop UKM adalah di kediaman peserta ProKUS Desa Batulayang Kecamatan Cililin Waliah.
Waliah merupakan peserta ProKUS peningkatan skala usaha dan jenis klaster yang sama dengan Yani. Usaha yang ia rintis berupa produk minuman.