KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara menyatakan, tidak semua masyarakat dengan pendapatan rendah bisa mendapatkan bantuan usaha dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Jadi kami tidak mencari-cari data baru. Kami fokus pada penguatan keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) Graduasi yang memiliki rintisan usaha mikro,” kata Mensos.
KPM-PKH Graduasi sendiri adalah mereka yang masih dalam kategori miskin dan rentang. Namun graduasi, karena beberapa komponennya tidak memenuhi.
Pernyataan itu ia sampaikan saat mengunjungi peserta PKH Graduasi yang sudah menerima Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) di dua desa Kabupaten Bandung Barat, Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Mutakhirkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, Ini yang Akan Dilakukan BPS dan Kemensos
Sebagai informasi, ProKUs adalah program lanjutan dari PKH yang melatih secara mandiri atau para penerima manfaat dengan potensi besar untuk mengembangkan usahanya.
Adapun para penerima manfaat akan diberikan modal dan berbagai pelatihan kewirausahaan lewat program ini.
Juliari menjelaskan, pada 2021 Kemensos akan memperjuangkan anggaran yang jauh lebih besar.
Baca juga: Pemprov DKI Raih Penghargaan Penanganan Covid-19 dari Kemensos
“Kemensos harus bisa memberdayakan masyarakat yang mendapat bantuan sosial (bansos),” tegas Juliari, seperti dalam keterangan tertulisnya yang Kompas.com terima.
Tujuannya, lanjut Juliari, agar masyarakat tidak hanya mengandalkan bantuan terus-menerus.
“Oleh karenanya, mereka harus bisa mandiri secara ekonomi, tak hanya menggantungkan pada bantuan dari pemerintah,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Pemberdayaan Sosial Edi Suharto menyatakan, ProKUS dalam pelaksanaannya ada pendampingan dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
“Bagi pendamping nantinya dibekali pelatihan sehingga memiliki kompetensi untuk dapat mengarahkan KPM-PKH Graduasi menuju tingkat yang lebih sejahtera,” kata Edi yang juga turut mendampingi Mensos.
Lebih lanjut Edi menyampaikan, program ini telah sesuai dengan konsep integrated and sustainability programme.
Artinya, kewirausahaan sosial dirancang untuk bisa bersinergi dengan program lain termasuk graduasi KPM-PKH yang memiliki rintisan usaha.
Baca juga: Ini Cara Kemensos untuk Lakukan Perbaikan Data Bansos Tahun 2021
“Melalui ProKUS, para penerima manfaat diharapkan mampu mengelola modal usaha, memiliki pendapatan berkelanjutan, dan mengalami peningkatan standar kehidupan,” ujar Edi.
Salah satunya adalah ProKUS Kabupaten Bandung Barat. Program ini merupakan hasil kerja sama Kemensos melalui Ditjen Pemberdayaan Sosial dengan Pusat Inkubator Bisnis (Oorange) Universitas Padjadjaran (Unpad).
“Kepesertaan ProKUS dilakukan melalui penyaringan dan validasi KPM-PKH Graduasi yang memiliki rintisan usaha. Nantinya, mereka akan dibekali workshop dan pelatihan per klaster pada setiap Kecamatan,” kata Edi.
Selanjutnya, tambah Edi, peserta diberikan modal usaha dan pendampingan selama tiga bulan terkait pengelolaan keuangan, pembukuan, dan penumbuhan kebiasaan menabung.
Baca juga: Antisipasi Peningkatan Jumlah Warga Miskin, Kemensos Susun Program Terencana