JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengajak kelompok milenial menjadi petani karena banyak pendapatan yang bisa diraup.
"Pertanian itu sekarang banyak duitnya, kalau dikelola secara benar, dikelola secara bisnis. Itu yang saya ajak ke anak-anak milenal, 'ayok turun ke pertanian'," ujar Dedi dalam konferensi pers yang digelar di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/11/2020).
Dedi mengatakan, masuknya kelompok milenial perlu didukung dengan pengelolaan pembangunan sektor pertanian dengan cara-cara modern.
Baca juga: Cerita Marta Sari, Si Duta Kopi Indonesia, Terus Promosikan Kopi Petani di Masa Pandemi
Modernisasi pengelolaan tersebut diyakini akan memberikan efek besar, terutama berkaitan dengan pendapatan yang akan dihasilkan petani milenial.
"Kalau semua orang tahu pertanian menghasilkan duit, maka semut-semut berdatangan dengan sendirinya. Artinya tunjukkan dulu bahwa pertanian itu menghasilkan duit, itu yang harus kita kerjakan," terang Dedi.
Dedi mengatakan, keterlibatan kalangan milenial dalam pembangunan di sektor pertanian juga sebagai upaya meregenerasi petani.
Berdasarkan data Kementan, dari 33 juta petani di Tanah Air, hanya 30 persen di antaranya merupakan petani milenial atau petani di bawah usia 40 tahun.
Baca juga: Desa Hargobinangun Sleman Lahirkan Petani Muda
Artinya, mayoritas jumlah petani di Indonesia saat ini sudah didominasi petani berusia di atas 40.
Menurut Dedi, jika regenerasi tak dilakukan saat ini, hal itu dikhawatirkan akan menjadi bumerang bagi sektor pertanian di masa depan.
"Petani kita (saat ini) dalam umur produktif, tapi 10 tahun yang akan datang ini bisa berbalik dan berbajaya. Artinya nanti 70 persen lebih petani kita tidak produktif," kata dia.
"Karena itu, suka tidak suka kita harus melakukan regenerasi petani ke petani milenal," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.