JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, calon jemaah umrah yang diketahui memalsukan hasil swab test (tes usap) Covid-19 akan diberikan sanksi berat.
Hal ini menyusul temuan 13 jemaah umrah positif Covid-19 saat tiba di Arab Saudi pada gelombang keberangkatan yang lalu.
"Ke depan, kami tekankan sekali bahwa nanti kalau masih terjadi pasti akan kita jatuhkan sanksi berat," kata Fachrul dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Senin (23/11/2020).
Ia mengatakan, berdasarkan evaluasi, Kemenag tengah menyiapkan asrama haji sebagai tempat karantina bagi jemaah umrah sebelum keberangkatan dan sesudah kepulangan.
Baca juga: Kemenag Bakal Sanksi Penyelenggara Umrah yang Langgar Aturan Protokol Kesehatan
Fachrul mengakui, pada awal keberangkatan jemaah umrah kembali, Kemenag belum mewajibkan karantina bagi jemaah sebelum berangkat ke Arab Saudi.
Calon jemaah hanya diminta menyerahkan hasil swab test saat hari keberangkatan.
Sebanyak 13 jemaah yang positif Covid-19 itu diketahui berasal dari gelombang pertama dan gelombang kedua yang berangkat pada 1 dan 3 November 2020.
"Ke depan, kami akan coba menawarkan untuk masuk asrama haji saja, sehingga kami mudah mengawasinya dan tentu saja kita buat dengan di asrama haji pasti biayanya lebih murah," ucapnya.
Baca juga: Kemenag Akan Perketat Penerapan Protokol Kesehatan untuk Calon Jemaah Umrah
Kendati demikian, dia mengatakan, situasi keberangkatan jemaah umrah saat ini sudah makin membaik.
Menurut Fachrul, tidak ada jemaah positif Covid-19 di gelombang ketiga. Sementara itu, ada dua jemaah positif Covid-19 di gelombang keempat, tetapi diketahui sebelum berangkat.
"Alhamdulliah yang tanggal 8 (November) tidak ada yang positif. Kemudian yang tanggal 22 (November) berangkat itu ada positif dua, tapi ketahuannya sebelum berangkat ke Arab Saudi sehingga saya kira mereka sudah melakukan banyak hal tentang itu," kata Fachrul.
Baca juga: Rombongan Umrah Kembali Berangkat 22 November, Ini Imbauan untuk Jemaah
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ihsan Yunus meminta jemaah umrah yang memalsukan hasil swab test ditindak tegas.
Menurut dia, pemalsuan swab test yang dilakukan jemaah umrah dapat berdampak besar terhadap kredibilitas Indonesia di mata dunia.
"Ini kalau perlu diserahkan ke penegak hukum, karena ini bukan hal main-main," kata Ihsan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.