“Umat Islam tahu betul, untuk dan atas nama penyelamatan jiwa manusia, yang wajib pun bisa diringankan," kata dia.
Di samping itu, Ramly menyebut, tak kurang dari 12 fatwa sudah dikeluarkan MUI terkait situasi pandemi.
Adapun fatwa yang dimaksud Ramly antara lain, tata cara sholat bagi tenaga kesehatan yang tengah melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19.
Berikutnya mengenai pemulasaraan jenazah Covid-19, lalu Sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha di rumah masing-masing, dan banyak fatwa lain.
Keprihatinan serupa disampaikan Perwakilan Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Ketua Satgas Covid-19 PBNU, M. Makky Zamzami.
Makky juga mengimbau, Satgas Covid-19 dan segenap pemangku kepentingan penanganan Covid-19 melakukan langkah kebijakan antisipasi terhadap musim libur akhir tahun 2020.
Menurutnya, mencermati kondisi psikis masyarakat yang berada pada tingkat kelelahan akut menjalani kehidupan sulit di masa Covid-19, diperlukan strategi pendekatan yang diperbaharui.
"Dengan begitu, bentuk komunikasi dan cara-cara sosialisasi tidak monoton," katanya.
Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Warga yang Berkerumun di Soekarno-Hatta hingga Petamburan Bersedia Dites Usap
Bila perlu, kata dia, pendekatan itu disesuaikan dengan kearifan lokal.
"Pesan-pesan protokol kesehatan, lebih baik jika dibuat berbeda antara satu bulan dan bulan yang lain. Bentuk, cara, dan strateginya berbeda, tetapi tujuannya sama,” kata Makky.
Sementara itu, Sekretaris Satgas Covid-19 Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Arif Nur Kholis melaporkan, dari 82 Rumah Sakit Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia, saat ini telah merawat 17.000 pasien Covid-19.
"Angka penambahan korban Covid-19 terus betambah dari hari ke hari," imbuhnya.
Baca juga: Mayoritas Pasien Covid-19 di Kota Bekasi adalah Perempuan, Ini Penyebabnya
Untuk itu, menurut Arif, agar tidak terjadi penambahan kasus, poin penting adalah perubahan perilaku.
"Grafik perubahan perilaku menuju masyarakat yang disiplin menerapkan protokol kesehatan pada kenyataannya naik-turun," ujarnya.
Menurut Arif, hal itu bisa diatasi dengan terus menggencarkan kampanye perubahan perilaku melalui berbagai tema.
"Pasalnya, semakin tinggi tingkat kepatuhan masyarakat, maka tidak diperlukan pendekatan dengan cara-cara keras dan tegas. Demikian pula sebaliknya," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.