Siapa sih orang yang mau mengorbankan dirinya sendiri untuk masuk penjara. Hanya untuk menjatuhkan seorang Napoleon. Padahal dia tidak punya hubungan, (tidak) kenal pribadi dengan saya. Dari situ saja itu sudah tercium. Ia bukan orang yang dirugikan. Pasti kan ada dalangnya. Ada kepentingan yang lebih besar daripada saya.
Anda merasa dikorbankan?
Hmmm (sempat berpikir beberapa detik), .. Iya.
Apa untungnya mengorbankan Anda. Saya harus tanyakan untuk kepentingan seperti yang sekarang banyak diperbincangkan, bursa Kapolri misalnya, ada jauh dari situ. Anda bukan orang yang diperhitungkan. Kapolda saja Anda tidak pernah menempati kursi untuk daerah tipe A, misalnya.
Kalau Anda dikorbankan apa untungnya, logikanya enggak masuk Jenderal?
Saya tidak pernah bilang ada yang diuntungkan. Itu publik mungkin lebih tahu. Pertanyaan bukan yang diuntungkan atau tidak diuntungkan. Tapi ada keganjilan. Tapi semua nanti akan terungkap di pengadilan.
Apakah ini semua terkait bursa calon Kapolri yang baru, menurut Anda?
Saya belum bisa mengatakan hal itu.
Adakah peluang ke arah sana?
Mungkin saja.
Anda seorang Polisi. Anda lama di bidang reserse. Anda tentu punya naluri yang bisa mengatakan ada dugaan, patut diduga, ada ke arah sana?
Mungkin bisa lebih dari itu!
Apa?
Untuk menutupi suatu perbuatan pidana.
Anda katakan dikorbankan dan Anda katakan untuk menutupi pidana yang lain? Anda mau mengatakan ini dilakukan oleh pejabat Polri, jenderal-jenderal lain?
Mungkin saja.
Nanti pengadilan yang akan menjawabnya. Saya ditempatkan di sini, bersama dengan penjahat narkoba, koruptor, bahkan bersama dengan orang yang saya tangkap bulan Juni lalu di Serbia, Maria Pauline Lumowa. Jeruji di sini tidak akan memakan badan dan mental saya.
Saya cukupkan cuplikan wawancara saya sampai di sini. Saksikan tayangan lengkapnya di Kompas TV, Senin, 23 November 2020, pukul 20.00 wib dalam program AIMAN.
Saya Aiman Witjaksono...
Salam!