Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Sampai Nanti Vaksin Covid-19 Sudah Ada, Ingat Disiplin 3M

Kompas.com - 20/11/2020, 22:47 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan pentingnya penerapan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak selama pandemi virus corona.

Protokol tersebut harus terus diterapkan selama menunggu vaksin Covid-19, bahkan hingga kelak vaksin sudah ada dan diproduksi secara massal.

Baca juga: Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Habiskan Ratusan Juta, Satgas Ingatkan Pentingnya Pencegahan

 

"Sementara menunggu vaksin sampai nanti pun vaksin sudah ada ingat kita tetap harus disiplin 3M," kata Reisa dalam diskusi virtual yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/11/2020).

"Memakai masker dengan baik dan benar, menjaga jarak aman minimal 1 meter, mencuci tangan sesering mungkin idealnya dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik," tuturnya.

Reisa mengingatkan, Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2020 tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 masih berlaku. Ia meminta masyarakat menerapkan 3M sebagai satu kesatuan protokol kesehatan yang praktiknya tidak terpisah-pisah.

Bersamaan dengan itu, masyarakat diminta terus mendukung upaya pemerintah menerapkan 3T, yakni testing, tracing dan treatment.

"Tunjukkan kerja sama baik kita sebagai warga negara untuk kebaikan kita bersama juga," ujar Reisa.

Baca juga: Satgas: Kerumunan Terkait Rizieq Shihab Diharapkan Sadar dan Ikhlas Tes Covid-19

Terkait dengan vaksin Covid-19, Reisa menyebut bahwa pemerintah mengutamakan kepastian keamanannya. Hal ini sebelumnya telah disampaikan Presiden Joko Widodo.

Jokowi menyebut, vaksin yang akan digunakan harus masuk ke dalam daftar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) serta sesuai data sains dan standar kesehatan.

Dikatakan pula oleh Jokowi bahwa vaksin harus melewati tahapan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta wajib memiliki emergency use authorization.

"Ketiga, sebelum vaksinasi dilakukan pemerintah akan terus melakukan sosialisasi vaksin, termasuk juga sosialisasi melalui tokoh-tokoh agama agar penerimaan masyarakat akan vaksin ini akan terus meningkat," kata Reisa.

Reisa pun meminta masyarakat untuk kelak tidak takut divaksin ketika vaksin Covid-19 sudah tersedia.

Baca juga: Satgas Klaim Mayoritas Masyarakat Indonesia Bersedia Menerima Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com