Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Habiskan Ratusan Juta, Satgas Ingatkan Pentingnya Pencegahan

Kompas.com - 20/11/2020, 21:04 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan, biaya yang dibutuhkan dalam perawatan pasien Covid-19 tidaklah sedikit.

Dibandingkan dengan perawatan pasien corona, biaya untuk penerapan disiplin 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak jauh lebih murah.

"Hitungannya akan jauh lebih murah dengan 3M daripada biaya perawatan yang rata-rata kalau sampai kena (Covid-19) itu menghabiskan ratusan juta, bahkan ada yang sampai Rp 500 juta bahkan sampai Rp 600 juta," kata Reisa dalam diskusi yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Guru Besar FKM UI: Satu Orang Positif Covid-19 Rata-rata Habiskan Biaya Perawatan Rp 184 Juta

Reisa memahami bahwa sampai saat ini biaya perawatan pasien Covid-19 masih ditanggung negara. Namun, akan lebih baik jika pengeluaran tersebut dapat dialihkan ke hal lain yang juga bermanfaat seperti pemulihan ekonomi nasional.

Menurut dia, jika ekonomi kembali pulih, masyarakat juga bakal merasakan dampak positifnya.

Selain kerugian materi, lanjut Reisa, infeksi Covid-19 juga menyebabkan kerugian lain yang tak dapat dihitung. Misalnya, hilangnya produktivitas, waktu, hingga dampak negatif terhadap keluarga atau orang sekitar.

Untuk itu, alih-alih mengobati, ia mengingatkan agar seluruh pihak melakukan pencegahan penularan virus corona.

"Yang namanya mencegah itu jauh lebih murah dan lebih mudah," ujarnya.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Mahalnya Biaya Perawatan Pasien Covid-19 

Reisa mengatakan, pencegahan Covid-19 dapat dilakukan dengan disiplin 3M dan mencegah atau menghindari kerumunan. Ia meminta seluruh pihak senantiasa menerapkan protokol tersebut di mana saja dan kapan saja.

"Saya ingatkan bahwa Inpres 6 Tahun 2020 tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 masih berlaku," katanya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah melaporkan penambahan 4.792 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Hingga Jumat (20/11/2020), total pasien Covid-19 di Tanah Air berjumlah 488.310 orang. Penambahan kasus baru itu tersebar di 32 provinsi.

Baca juga: UPDATE 20 November: Sebaran 4.792 Kasus Baru Covid-19, 1.240 di DKI Jakarta

Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di DKI Jakarta sebanyak 1.240 kasus. Disusul Jawa Barat dengan 872 kasus.

Kemudian, diikuti Jawa Tengah dengan 509 kasus, Jawa Timur 379 kasus, dan Sumatera Barat dengan 218 kasus.

Sementara itu, secara kumulatif, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 3.940 orang, sehingga jumlahnya menjadi 410.552 orang.

Kemudian, ada penambahan 78 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia jadi 15.678 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com