Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ragu Terima Vaksin Covid-19? Simak Perjalanan Pembuatannya...

Kompas.com - 20/11/2020, 18:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia saat ini diketahui tengah bersama berjuang menemukan vaksin untuk melawan pandemi Covid-19 yang disebabkan virus corona.

Namun, masih banyak yang belum mengetahui bagaimana proses pembuatan vaksin hingga sampai di tangah masyarakat. Hal inilah yang membuat masih adanya masyarakat ragu menerima vaksin.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Vaksinolog Dirga Sakti Rambe menjelaskan bahwa vaksin yang sudah diedarkan, pasti sudah terjamin keamanan dan efektivitasnya.

Baca juga: Satgas Klaim Mayoritas Masyarakat Indonesia Bersedia Menerima Vaksin Covid-19

Oleh sebab itu, jika seseorang termasuk dalam kategori orang yang wajib menerima vaksin, maka orang tersebut tidak usah ragu menerimanya.

Lalu apa alasannya Dirga berkata demikian? Simak penjelasan proses pembuatan vaksin sebagai berikut.

Pertama, proses pembuatan vaksin diawali dengan menentukan terlebih dahulu vaksin apa yang ingin diproduksi.

"Pertama kita uji coba dulu ke binatang percobaan. Setelah terbukti aman dan efektif, baru kita uji coba pada manusia," kata Dirga dalam diskusi virtual Dialog Juru Bicara Pemerintah bertajuk "Jalan Panjang Vaksin Sampai ke Tubuh Kita", Jumat (20/11/2020).

"Inilah yang disebut sebagai uji klinis," ujar dia.

Baca juga: Satgas Covid-19: Tak Ditemukan Gejala Berbahaya pada Uji Klinis Vaksin Sinovac di Indonesia

Ia melanjutkan, uji klinis itu pun memiliki proses yang panjang di antaranya fase satu, dua, tiga dan berikutnya.

Uji klinis itu pun, kata dia, melibatkan ribuan orang. Hal ini bertujuan untuk memastikan vaksin aman dan efektif.

"Baru setelah itu satu vaksin mendapat izin edar. Kalau di Indonesia dapat izinnya dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Baru kita bisa gunakan secara luas," ucapnya.

Dirga melanjutkan, apabila vaksin tersebut sudah mendapat izin dari BPOM, maka dapat dipastikan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif digunakan masyarakat.

Ia menjamin keamanan dan keefektivitas vaksin, jika vaksin tersebut sudah mendapat izin BPOM.

Baca juga: Satgas Soroti 3 Provinsi dengan Kenaikan Kasus Mingguan Covid-19 Tertinggi

Hal senada juga dikatakan Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 sekaligus Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro.

Ia mengatakan, masyarakat tak perlu ragu atau menanyakan keamanan vaksin Covid-19 jika sudah diedarkan.

"Ini yang perlu ditekankan kepada masyarakat. Jangan ditanya lagi gitu lho, aman gak sih vaksin? Ya kalau sudah jadi vaksinnya, sudah diedarkan, diperjualbelikan, ya sudah pasti aman dong," ucap Reisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com