Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 20/11/2020, 18:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia saat ini diketahui tengah bersama berjuang menemukan vaksin untuk melawan pandemi Covid-19 yang disebabkan virus corona.

Namun, masih banyak yang belum mengetahui bagaimana proses pembuatan vaksin hingga sampai di tangah masyarakat. Hal inilah yang membuat masih adanya masyarakat ragu menerima vaksin.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Vaksinolog Dirga Sakti Rambe menjelaskan bahwa vaksin yang sudah diedarkan, pasti sudah terjamin keamanan dan efektivitasnya.

Baca juga: Satgas Klaim Mayoritas Masyarakat Indonesia Bersedia Menerima Vaksin Covid-19

Oleh sebab itu, jika seseorang termasuk dalam kategori orang yang wajib menerima vaksin, maka orang tersebut tidak usah ragu menerimanya.

Lalu apa alasannya Dirga berkata demikian? Simak penjelasan proses pembuatan vaksin sebagai berikut.

Pertama, proses pembuatan vaksin diawali dengan menentukan terlebih dahulu vaksin apa yang ingin diproduksi.

"Pertama kita uji coba dulu ke binatang percobaan. Setelah terbukti aman dan efektif, baru kita uji coba pada manusia," kata Dirga dalam diskusi virtual Dialog Juru Bicara Pemerintah bertajuk "Jalan Panjang Vaksin Sampai ke Tubuh Kita", Jumat (20/11/2020).

"Inilah yang disebut sebagai uji klinis," ujar dia.

Baca juga: Satgas Covid-19: Tak Ditemukan Gejala Berbahaya pada Uji Klinis Vaksin Sinovac di Indonesia

Ia melanjutkan, uji klinis itu pun memiliki proses yang panjang di antaranya fase satu, dua, tiga dan berikutnya.

Uji klinis itu pun, kata dia, melibatkan ribuan orang. Hal ini bertujuan untuk memastikan vaksin aman dan efektif.

"Baru setelah itu satu vaksin mendapat izin edar. Kalau di Indonesia dapat izinnya dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Baru kita bisa gunakan secara luas," ucapnya.

Dirga melanjutkan, apabila vaksin tersebut sudah mendapat izin dari BPOM, maka dapat dipastikan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif digunakan masyarakat.

Ia menjamin keamanan dan keefektivitas vaksin, jika vaksin tersebut sudah mendapat izin BPOM.

Baca juga: Satgas Soroti 3 Provinsi dengan Kenaikan Kasus Mingguan Covid-19 Tertinggi

Hal senada juga dikatakan Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 sekaligus Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro.

Ia mengatakan, masyarakat tak perlu ragu atau menanyakan keamanan vaksin Covid-19 jika sudah diedarkan.

"Ini yang perlu ditekankan kepada masyarakat. Jangan ditanya lagi gitu lho, aman gak sih vaksin? Ya kalau sudah jadi vaksinnya, sudah diedarkan, diperjualbelikan, ya sudah pasti aman dong," ucap Reisa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bertemu Jokowi, Dubes Palestina Tak Bahas Partisipasi Israel di Piala Dunia U-20

Bertemu Jokowi, Dubes Palestina Tak Bahas Partisipasi Israel di Piala Dunia U-20

Nasional
Kemenag Cairkan BOP Rp 381 Miliar untuk 28.000 Lebih Raudlatul Athfal

Kemenag Cairkan BOP Rp 381 Miliar untuk 28.000 Lebih Raudlatul Athfal

Nasional
Menpan RB: Jangan Sampai Ada Kesan di Publik ASN Sibuk Jadi Panitia Bukber

Menpan RB: Jangan Sampai Ada Kesan di Publik ASN Sibuk Jadi Panitia Bukber

Nasional
Larangan Buka Puasa Bersama bagi PNS, Menpan RB: Menteri, Kepala Lembaga, Pemda Harus Patuh

Larangan Buka Puasa Bersama bagi PNS, Menpan RB: Menteri, Kepala Lembaga, Pemda Harus Patuh

Nasional
Budi Gunawan Dinilai 'Offside' soal Sinyal Dukungan ke Prabowo, Keluar dari Wewenang BIN

Budi Gunawan Dinilai "Offside" soal Sinyal Dukungan ke Prabowo, Keluar dari Wewenang BIN

Nasional
Nasib Korban Gagal Ginjal Tak Menentu, Kementerian Saling Lempar soal Dana Santunan

Nasib Korban Gagal Ginjal Tak Menentu, Kementerian Saling Lempar soal Dana Santunan

Nasional
Menpan RB Tegaskan Ada Sanksi jika Pejabat dan ASN Langgar Larangan Buka Bersama

Menpan RB Tegaskan Ada Sanksi jika Pejabat dan ASN Langgar Larangan Buka Bersama

Nasional
Kronologi Anggota TNI AL Diduga Dipukul 'Pak Ogah' di Cilandak

Kronologi Anggota TNI AL Diduga Dipukul "Pak Ogah" di Cilandak

Nasional
Aturan Lama Jam Kerja dan Lembur dalam UU Cipta Kerja

Aturan Lama Jam Kerja dan Lembur dalam UU Cipta Kerja

Nasional
Guru Besar Hukum Internasional Ungkap 4 Alasan Timnas U-20 Israel Bisa Berlaga di Indonesia

Guru Besar Hukum Internasional Ungkap 4 Alasan Timnas U-20 Israel Bisa Berlaga di Indonesia

Nasional
Kontras: Dukungan Budi Gunawan Bisa Disalahgunakan Jadi Instruksi Menangkan Prabowo

Kontras: Dukungan Budi Gunawan Bisa Disalahgunakan Jadi Instruksi Menangkan Prabowo

Nasional
'White Magic'

"White Magic"

Nasional
Wamenkumham Polisikan Keponakan yang Diduga Pakai Namanya untuk Minta Uang

Wamenkumham Polisikan Keponakan yang Diduga Pakai Namanya untuk Minta Uang

Nasional
Larangan Buka Puasa Bersama dan Harapan Jokowi agar ASN Berpola Hidup Sederhana

Larangan Buka Puasa Bersama dan Harapan Jokowi agar ASN Berpola Hidup Sederhana

Nasional
Deklarasi Koalisi Perubahan Berulang Kali Gagal, Urusan Cawapres Anies Diduga Masih Alot

Deklarasi Koalisi Perubahan Berulang Kali Gagal, Urusan Cawapres Anies Diduga Masih Alot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke