KOMPAS.com – Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri tahun 2019 menunjukkan daerah ini mengalami kemajuan yang pesat.
Berbagai terobosan yang diluncurkan Pemkab Wonogiri dalam empat tahun terakhir terbukti mampu menjadikan warga bumi gaplek makin sejahtera.
Prestasi Kabupaten Wonogiri yang memiliki visi misi Membangun Wonogiri Sukses, Beriman, Berbudaya, Berkeadilan, Berdaya Saing dan Demokratis ini mensejahterakan 959.000 rakyatnya bukan tanpa bukti.
Aneka inovasi, program dan kerja keras seluruh pihak terkait mampu mengerek laju pertumbuhan ekonomi kabupaten hingga 5,41 persen.
Pelaksana Tugas Bupati Wonogiri, Edy Santosa mengatakan, pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh keberhasilan pembangunan di suatu wilayah selama periode tertentu.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Peresmian Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
“Dalam tiga tahun terakhir ekonomi kami tumbuh dari 5,25 persen (2016) naik menjadi 5,32 persen (2017) dan naik lagi menjadi 5,41 persen (2018),” katanya, Jumat (20/11/2020).
Tak hanya itu, produk domestik regional bruto (PDRB) terus mengalami peningkatan seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian di Kabupaten Wonogiri.
Hal itu terlihat dari makin naiknya grafik PDRB Kabupaten Wonogiri dalam tiga tahun terakhir.
Dia menyebut, pada 2016 PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) Kabupaten Wonogiri mencapai Rp 23,33 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp 17,87 triliun.
Setahun kemudian (2017), PDRB ADHB naik menjadi Rp 25,13 triliun dan ADHK naik menjadi Rp 18,82 triliun.
Sementara itu, pada 2018 PDRB ADHB naik lagi menjadi Rp 27,33 triliun dan ADHK ikut naik menjadi 19,84.
Baca juga: Kampung Bali di Wonogiri, Nikmati Suasana Asri Pulau Dewata
Edy mengatakan, dari data tersebut menunjukkan PDRB yang merupakan salah satu indikator ekonomi makro menggambarkan bagaimana kinerja perekonomian Kabupaten Wonogiri.
“PDRB juga menggambarkan kemampuan Pemkab Wonogiri dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Tumbuh kembangnya perekonomian dan terus naiknya PDRB juga berdampak positif peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Wonogiri.
IPM merupakan indeks mengukur capaian pembangunan manusia berbasis komponen dasar kualitas hidup mencakup umur panjang, sehat; pengetahuan dan kehidupan yang layak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, IPM di Kabupaten Wonogiri terus meningkat setiap tahunnya. Kondisi ini menunjukkan peningkatan pembangunan Kabupaten Wonogiri di bidang pendidikan, kesehatan, dan perekonomian.
Baca juga: 4 Kegiatan Wisata Menarik di Kampung Bali Wonogiri, Lihat Tari Bali
“Pada 2016 IPM Wonogiri 68,23. Setahun kemudian naik menjadi 68,88 dan naik lagi pada 2018 menjadi 69,37,” imbuh Edy.
Pertumbuhan ekonomi, PDRB hingga IPM yang melaju naik rupanya menjadikan angka kemiskinan di Kabupaten Wonogiri turun hingga melebihi capaian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng).