JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan pentingnya meningkatkan kapasitas tes virus corona. Ia menyayangkan adanya kecenderungan penurunan tes Covid-19 pada hari-hari tertentu, khususnya saat masa liburan.
Wiku mengingatkan bahwa virus corona tak mengenal hari libur.
Baca juga: Satgas Covid-19: Keputusan Libur Panjang Ditentukan Berdasarkan Kedisiplinan Masyarakat
"Dari data yang kami dapatkan, terdapat tren menurunnya kapasitas testing di hari-hari tertentu, khususnya saat hari liburan. Ini harusnya kita hindari karena kita sudah cukup lama menghadapi keadaan Covid-19 ini," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/11/2020).
"Kami menyayangkan sekali hal ini terjadi mengingat virus ini tidak mengenal hari libur, maka kita tidak lepas tangan dalam kondisi ini," tuturnya.
Untuk mencegah terulangnya hal ini, Wiku meminta pemerintah daerah memperbaiki mekanisme operasional laboratorium, khususnya di hari libur. Penambahan shift kerja dan pemberian insentif dapat dipertimbangkan dalam upaya ini.
"Saya imbau bagi pemerintah daerah setempat untuk menambah dan memperbaiki mekanisme operasional laboratorium melalui penambahan jumlah shift laboran dan pemberian insentif yang sepadan dan tentunya koordinasi dengan pemerintah pusat," ujarnya.
Baca juga: Satgas: 9 Kabupaten/Kota Miliki Lebih dari 1.000 Kasus Aktif Covid-19
Wiku mengatakan, kapasitas tes Covid-19 sangat penting dalam penanganan pandemi virus corona. Kapasitas testing, menurutnya, menentukan kemampuan sebuah wilayah untuk menjaring kasus baru sedini mungkin.
Dengan demikian, upaya menekan angka penularan, peningkatan angka kesembuhan serta penurunan angka kematian dapat dimaksimalkan.
Menurut Wiku, saat ini pemerintah masih mengejar ketertinggalan pencapaian angka testing yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
"Standar testing per wilayah disesuaikan dengan kepadatan populasi di dalamnya. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang tinggi, maka diperlukan pelaksanaan testing sebanyak 267.000 orang per minggu," jelas Wiku.
Sejak awal bulan Juni sampai minggu ketiga Oktober, kata Wiku, terlihat adanya peningkatan angka testing. Namun, tren itu melemah pada dua pekan setelahnya.
Selanjutnya, testing kembali menguat hingga pekan ini. Bahkan, pada November minggu ke-2, tes Covid-19 hampir mencapai target WHO yakni berada di angka 86,25 persen.
"Kondisi ini menjadi evaluasi bersama khususnya bagi pemerintah daerah terkait kapasitas testing. Pastikan setiap daerah mengevaluasi kemampuan testingnya dilihat dari laboratorium yang ada, kemampuan laboratorium untuk mengetesnya dan melaporkannya," kata Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.