JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan sekretaris pribadi Irjen Napoleon, Fransiscus Ario Dumais, mengungkap pertemuan antara Napoleon dengan pengusaha Tommy Sumardi di ruang kerja Napoleon.
Hal itu disampaikan Fransiscus saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap terkait penghapusan red notice Djoko Tjandra dengan terdakwa Djoko Tjandra di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (19/11/2020).
Djoko Tjandra didakwa menyuap Mantan Kepala Divisi Hubungan International Polri Irjen Napoleon Bonaparte, mantan Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri Brigjen Pol Prasetijo Utomo dengan perantara Tommy Sumardi.
"Apakah ada saksi Prasetijo Utomo beberapa kali menghadap ke Kadiv (Napoleon)?" tanya jaksa kepada Fransiscus dalam persidangan, Kamis, dikutip dari Tribunnews.com.
"Ada, seingat saya beliau dua kali. Dua kali bersama Pak Tommy," kata Fransiscus menjawab pertanyaan jaksa.
Baca juga: Djoko Tjandra Mengaku Tak Pernah Perintahkan Tommy Sumardi Suap Irjen Napoleon dan Brigjen Prasetijo
Jaksa kemudian bertanya soal pernah atau tidaknya Tommy Sumardi menemui Napoleon tanpa kehadiran Prasetijo.
Fransisucus menyatakan, Tommy pernah beberapa kali datang ke kantor Napoleon.
"Sempat beberapa kali, datang ke ruang, ke Kadiv. Yang pertama awal April, 16 April, Prasetijo tidak terlihat. Hanya Tommy yang datang sendiri," ungkap Fransiscus.
"Ketiga, 28 April Pak Tommy datang sendiri. Tapi tidak sempat ketemu karena Pak Napoleon rapat di ruang kerja, tapi sempat menunggu di ruang Sespri. Tanggal 29 April, Pak Tommy datang sendiri, pada saat itu tidak sempat bertemu," sambungnya.
Fransiscus juga mengungkapkan bahwa Tommy sempat sendirian masuk ke ruang Napoleon sambil membawa paper bag pada pertemuan tanggal 16 April.
"Waktu keluar gimana?" tanya jaksa lagi.
"Paper bag tidak bawa lagi," jawab Fransiscus.
Baca juga: KPK Terima Dokumen Perkara Djoko Tjandra dari Kejagung dan Bareskrim
Dalam kasus ini, Djoko Tjandra didakwa memberi suap 200.000 dollar Singapura dan 270.000 dollar AS kepada Napoleon serta 150.000 dollar AS kepada Prasetijo melalui Tommy.
Suap tersebut diberikan agar Napoleon dan Prasetijo menghapus nama Djoko Tjandra dari daftar pencarian orang.
Dalam dakwaan disebutkan, uang suap itu dibawa dalam paper bag dan diserahkan di ruang kerja Napoleon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.