Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tak Perlu Keluar Rumah, Cek Status dan Tagihan JKN-KIS Cukup Hubungi Chika

Kompas.com - 19/11/2020, 13:20 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berawal dari keinginan membuat kanal yang dapat digunakan masyarakat untuk mendapat informasi secara mudah, pada Januari 2020, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menginisiasi Chat Asistant JKN (Chika).

Chika merupakan pelayanan informasi dan pengaduan melalui obrolan (chatting), yang direspons artificial intelligence (AI) atau sistem. Maka dari itu, layanannya tersedia selama 24 jam nonstop.

“Langsung chat hai atau apapun. Nanti Chika langsung merespons dan menyampaikan fitur-fitur yang bisa dipilih. Itu kelebihan Chika dibanding layanan daring yang lain,” kata Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Arief Syaefudin kepada Kompas.com melalui Zoom, Rabu (11/11/2020).

Adapun informasi utama yang disediakan Chika adalah cek status dan tagihan. Hal tersebut karena data kunjungan ke kantor cabang dan panggilan ke Care Center menunjukkan kedua hal tersebut paling sering ditanyakan.

Baca juga: Ubah Faskes Tingkat Pertama Cukup Telepon BPJS Kesehatan Care Center 1500 400

“Kalau hanya tanya status harus datang ke kantor cabang, kasian peserta. Kalau telepon ke Care Center butuh waktu dan biaya,” kata Arief.

Meski begitu, Chika juga melayani penyediaan informasi lain, seperti lokasi fasilitas kesehatan (faskes) dan Kantor Cabang BPJS Kesehatan, registrasi peserta, ubahan data peserta, informasi kesehatan, dan layanan administrasi.

Cara menggunakan Chika cukup mudah. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hanya perlu chat ke nomor 08118750400 melalui aplikasi Whatsapp dan Telegram, atau ke Facebook Messenger BPJS Kesehatan.

Dari ketiga platform tersebut, Arief mengatakan, yang paling menjadi favorit adalah Whatsapp.

Baca juga: Aplikasi Mobile JKN Penuhi Kebutuhan Peserta BPJS Kesehatan

Jumlah pengguna Chika dari bulan ke bulan sendiri terus mengalami kenaikan. Pada Januari, jumlahnya 53.000, Februari 47.000, Maret 119.000, April 550.000, dan Mei 700.000.

“Ketika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dicabut dan masuk new normal, angkanya mulai turun. Mungkin orang merasa sudah bisa ke kantor cabang. Namun September, kami gencarkan lagi sampai 948.000 pengguna. Grafiknya kan naik, saya melihat peserta cukup merespons positif,” kata Arief.

Ke depannya, Arief mengatakan, pihaknya akan terus menambah keandalan sistem dan keakuratan informasi pada Chika.

Selain Chika, BPJS Kesehatan juga memiliki layanan tanpa tatap muka lain untuk memudahkan peserta, antara lain Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center 1500 400, dan Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp (Pandawa).

Baca juga: Registrasi Ulang BPJS Kesehatan via WhatsApp, Ini Daftar Nomor Pandawa Se-Indonesia

Berbeda dengan Chika yang pelayanannya berbasis chatting, Mobile JKN berbasis pada aplikasi, sedangkan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400 dapat diakses melalui panggilan telepon.

Sementara itu, cara akses Pandawa juga dilakukan melalui Whatsapp, namun responsnya berasal dari frontliner atau operator di kantor cabang.

“Untuk Pandawa, waktu operasional mengikuti jam kerja frontliner-nya. Jadi kalau menghubungi jam 21.00 malam, mungkin auto response-nya bisa jawab, tapi pertanyaan yang perlu jawaban dari petugas balasannya besok pada jam kerja,” Kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com