JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, simulasi vaksinasi Covid-19 yang mulai dilakukan pemerintah merupakan persiapan agar pelaksanaan vaksinasi di Tanah Air dapat berjalan dengan lancar.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat meninjau pelaksanaan simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11/2020).
"Simulasi vaksinasi ini merupakan bagian dari persiapan pelaksanaan vaksinasi secara keseluruhan nanti yang sudah direncakan pemerintah," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan, selain simulasi, ada banyak persiapan yang harus dilakukan agar vaksinasi bisa berjalan dengan baik.
Baca juga: Hasil Uji Coba Akhir Vaksin Pfizer, Tingkat Keberhasilan 95 Persen
Mulai dari kesiapan data orang yang akan divaksin, tahapan, hingga pendistribusian vaksinnya.
"Ada beberapa persiapan yang harus disiapkan supaya vaksinasi berjalan baik. Termasuk menyiapkan data-data, nama-nama yang akan divaksin di seluruh Indonesia," kata dia.
"Kemudian tahapan-tahapannya. Bagaimana nanti pendistribusian vaksinnya dan dilakukan, bagaimana limbah vaksin yang banyak itu harus ditangani. Itu bagian dari semua persiapan," kata dia.
Hal senada disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang turut mendampingi peninjauan simulasi vaksinasi Covid-19.
Ia mengatakan, pemerintah melakukan persiapan tersebut agar pelaksanaan vaksinasi matang.
"Kami siapkan semua, termasuk simulasinya. Kami harus lakukan simulasi baik pada alur apa supaya kita tahu kekurangannya apa saja," ujar Terawan.
Dalam rangka persiapan itu pula, kata dia, pemerintah melakukan simulasi di berbagai tempat, salah satunya Puskesmas Cikarang di Bekasi dan Puskesmas Tanah Sereal di Bogor.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi cara kita supaya pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar," ucap dia.
Diberitakan, Presiden Joko Widodo mengatakan vaksin Covid-19 akan tiba di Indonesia pada akhir November 2020.
Namun demikian, Jokowi mengatakan, vaksin tidak bisa langsung disuntikkan ke masyarakat.
"Vaksin datang itu kurang lebih nanti di akhir November. Tetap kita hati-hati, tetap harus melewati tahapan-tahapan di BPOM," ujar Jokowi menjawab pertanyaan Rosiana Silalahi dalam tayangan wawancara khusus dengan Presiden RI bertajuk "Jokowi Dikepung Kritik" di Kompas TV, Senin (16/11/2020) malam.
Baca juga: Gubernur Sulsel Siap Jadi Relawan Vaksin Covid-19
"Jumlahnya saya tidak berbicara. Setelah datang harus melalui lagi tahapan di BPOM Waktunya kurang lebih tiga pekan hingga sebulan," lanjutnya.
Seperti diketahui, pemerintah menjajaki kerja sama dengan sejumlah produsen vaksin, antara lain Sinovac dan Sinopharm asal China.
Dengan Sinovac, Indonesia telah bekerja sama untuk melakukan uji klinis tahap ketiga yang dilakukan terhadap 1.620 relawan di Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.