Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2020, 10:24 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan 500 relawan terlatih untuk membantu penanganan dampak bencana erupsi Gunung Merapi di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Pengiriman para  relawan ini dilakukan untuk mengantisipasi bila sewaktu-waktu Merapi erupsi.

 

"Total personel terlatih yang disiapkan PMI Jateng dan PMI DIY, 500 relawan yang tersebar di sembilan pos pengungsian," ujar Sekretaris Jendaral PMI Pusat Sudirman Said dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (19/11/2020).

Said menjelaskan, ratusan relawan tersebut dikerahkan untuk melakukan berbagai pelayanan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.

Baca juga: Ratusan Jip Wisata Siap Dikerahkan Bantu Evakuasi Warga Merapi

 

Mulai dari menyiapkan dapur umum, sarana air bersih dan sanitasi, menyiapkan family kit (peralatan mandi, makan dan minum), memberikan layanan psikologi sosial di pengungsian.

"Secara umum PMI bersama sama dengan pemerintah, TNI-Polri dan unsur relawan lainnya bersiap secara maksimal. Kita berikhtiar dan bersiap sebaik mungkin untuk mendampingi masyarakat di wilayah terdampak," kata Said.

Selain mengerahkan personelnya, PMI juga menerjunkan peralatan khusus untuk mempercepat penanggulangan bencana erupsi.

Mulai dari truk tanki air bersih, kendaraan taktis hugglund, serta mobil eletrik untuk memasok listrik ke sejumlah posko.

"PMI berterimakasih atas kesigapan para relawan menghadapi kemungkinan erupsi.  Ini tugas kemanusiaan yang menantang karena pekerjaan lapangan harus dilakukan di tengah pandemi yang belum reda," terang dia.

Baca juga: Gunung Merapi Siaga, Merapi Park Tetap Buka

 

Diberitakan, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) menyiapkan skenario untuk erupsi Gunung Merapi.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, erupsi Merapi lebih mirip seperti yang terjadi pada tahun 2006.

Dengan demikian, pihaknya membuat skenario ancaman saat erupsi Gunung Merapi ini terjadi.

"Kita buat skenario kalau ekstrusi magma meningkat mencapai 100 ribu meter per hari, kubah lava memenuhi dengan 10 juta meter kubik material yang akan dilontarkan perkiraan 50 persen," ujar dia saat melakukan jumpa pers secara daring, Rabu (11/11/2020).

Dengan skenario tersebut bahaya yang terjadi adalah ke Sungai Gendol 9 kilometer, ke Sungai Opak 6 kilometer, Sungai Boyong 6,5 kilometer, Sungai Trising 7 kilometer, Sungai Senowo 8 kilometer, Sungai Putih 5 kilometer, Sungai Kasak 7 kilometer, Sungai Kuning 7 kilometer, dan Sungai Woro 6 kilometer.

"Semua ini (sungai) ada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3. Untuk ancaman bahayanya, kalau sudah ada pertumbuhan kubah lava, melihat kecepatan dan volume maksimal," ucap dia.

Baca juga: Merapi Siaga Level III, Warga Sidorejo di Klaten Masih Bertahan...

Sekarang ini guguran dominan ke arah Sungai Senowo, Gendol, dan Lamat dengan jarak maksimal 3 kilometer.

"Sehingga apa yang dilakukan saat status siaga adalah penambangan yang berhulu di merapi KRB 3 dihentikan, pelaku wisata dihentikan di KRB 3, termasuk pendakiaan," ucap dia.

Dia menjelaskan, dari data seismik pada hari ini Rabu (11/11/2020) sudah melampaui tahun 2006, namun masih rendah jika dibandingkan dengan erupsi tahun 2010.

"Secara seismik sudah melampaui kubah lava menjelang erupsi tahun 2006 namun masih rendah dibanding tahun 2010. Sehingga kami sampaikan kemiripannya pada 2006 namun demikian data-data sudah melampaui 2006," ujarnya melalui jumpa pers daring, Rabu (11/11/2020).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 4 Oktober Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Oktober Memperingati Hari Apa?

Nasional
Eks Jubir KPK Sebut Tak Dicecar soal Dugaan Perusakan Barbuk Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Eks Jubir KPK Sebut Tak Dicecar soal Dugaan Perusakan Barbuk Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Nasional
Sebaran Dukungan 3 Bakal Capres di 5 Provinsi Terbesar, Hasil Survei LSI Denny JA

Sebaran Dukungan 3 Bakal Capres di 5 Provinsi Terbesar, Hasil Survei LSI Denny JA

Nasional
Wakili Jokowi di HUT PSMTI, Moeldoko: Pembangunan yang Dirintis Jokowi Harus Berlanjut

Wakili Jokowi di HUT PSMTI, Moeldoko: Pembangunan yang Dirintis Jokowi Harus Berlanjut

Nasional
Amanda Manopo Dicecar 34 Pertanyaan Terkait Dugaan Promosikan Situs Judi 'Online'

Amanda Manopo Dicecar 34 Pertanyaan Terkait Dugaan Promosikan Situs Judi "Online"

Nasional
Diduga Promosikan Situs Judi 'Online', Amanda Manopo: Hanya Kesalahpahaman

Diduga Promosikan Situs Judi "Online", Amanda Manopo: Hanya Kesalahpahaman

Nasional
Dukungan untuk Prabowo, Ganjar, dan Anies dari Sisi Ekonomi dan Pendidikan Hasil Survei LSI Denny JA

Dukungan untuk Prabowo, Ganjar, dan Anies dari Sisi Ekonomi dan Pendidikan Hasil Survei LSI Denny JA

Nasional
Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Soroti Proses Hukum Eks Dirut PT LIB yang Mandek

Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Soroti Proses Hukum Eks Dirut PT LIB yang Mandek

Nasional
Sering Ditanya Dukungan Politik, Rais Aam PBNU: Tunggu Komando, Jangan Buka Lapak Sendiri

Sering Ditanya Dukungan Politik, Rais Aam PBNU: Tunggu Komando, Jangan Buka Lapak Sendiri

Nasional
KSP: Pembentukan Angkatan Siber TNI, Mau Tak Mau Harus Bicara Politik Anggaran Juga

KSP: Pembentukan Angkatan Siber TNI, Mau Tak Mau Harus Bicara Politik Anggaran Juga

Nasional
Selebgram Angela Lee Diperiksa Polri Terkait TPPU Sindikat Narkoba Fredy Pratama

Selebgram Angela Lee Diperiksa Polri Terkait TPPU Sindikat Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Kasus BTS 4G, Kejagung Siapkan Upaya Paksa untuk Panggil Staf Anggota Komisi I dan Perwakilan BPK

Kasus BTS 4G, Kejagung Siapkan Upaya Paksa untuk Panggil Staf Anggota Komisi I dan Perwakilan BPK

Nasional
Perbaikan 41 Kapal Perang TNI AL, KSAL: Tak Ada Target Selesai, Sesuaikan Kemampuan Galangan Kapal

Perbaikan 41 Kapal Perang TNI AL, KSAL: Tak Ada Target Selesai, Sesuaikan Kemampuan Galangan Kapal

Nasional
Saksi Sebut Istri Rafael Alun Hanya ke Kantor Saat Ada Acara

Saksi Sebut Istri Rafael Alun Hanya ke Kantor Saat Ada Acara

Nasional
KPK Duga Dokumen Terkait Dugaan Korupsi di Kementan Disobek dan Dihancurkan

KPK Duga Dokumen Terkait Dugaan Korupsi di Kementan Disobek dan Dihancurkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com