Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BPJS Kesehatan

Inovasi E-Dabu Memudahkan HRD Perusahaan Kelola BPJS Kesehatan Karyawan

Kompas.com - 19/11/2020, 09:06 WIB

KOMPAS.com – Pekerjaan Karin Siti Marsitoh (25) sebagai staf human resource development (HRD) PT Sansan Saudara Tex Jaya 9, Tasikmalaya, dipermudah sejak ia dikenalkan dengan layanan Elektronik Data Badan Usaha (e-Dabu) milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Segala urusan administrasi kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) karyawan PT Sansan bisa dibereskan hanya di depan komputer kantor.

Ia pun lagi tak kerepotan mengelola 800-an data peserta JKN-KIS segmen Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU) di kantornya.

Karin bercerita, sebelum ada e-Dabu, waktunya banyak tersita untuk mengurusi hal tersebut. Terlebih, saat ia harus mengurus pengalihan kepesertaan dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) menjadi PPU BU.

Baca juga: Tanpa Harus Keluar Rumah, Layanan BPJS Kesehatan Bisa Diakses lewat Pandawa

Proses ini biasanya membutuhkan waktu berbelit-belit. Ia harus bolak-balik ke kantor BPJS Kesehatan untuk mengonfirmasi ulang data kepesertaan pegawai sudah sesuai dan teralihkan dengan benar.

Waktunya pun semakin banyak terbuang lantaran Karin juga harus mengantre di kantor BPJS Kesehatan.

Kini, dengan layanan e-Dabu, ia bisa mengerjakan urusan tersebut lebih efisien dan fleksibel. Waktunya pun tak terbuang percuma karena pengalihan data peserta JKN-KIS bisa dilakukan via komputer atau laptop di kantor

E-Dabu sangat membantu meringankan beban kerja saya selama ini,” ujar Karin, seperti dikutip dari laman bpjs-kesehatan.go.id, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Di Tengah Pandemi, Pelaksanaan Program PRB dan Prolanis Tetap Optimal

Komentar serupa juga dikemukakan Mitha Sugiarti (23), salah seorang staf HRD hotel di kawasan Pangandaran, Jawa Barat. Selain menggunakan layanan e-Dabu versi desktop, Mitha juga memanfaatkan aplikasi e-Dabu Mobile di smartphone.

Dengan aplikasi tersebut, ia bisa mengecek informasi BPJS Kesehatan badan usaha dari mana saja dan kapan saja, tanpa perlu menggunakan laptop atau komputer kantor.

“Biasanya (layanan e-Dabu) diakses melalui komputer atau laptop kantor. Jadi, (keberadaan e-Dabu Mobile membuat) proses administrasi menjadi lebih mudah,” kata Mitha seperti dikutip dari laman bpjs-kesehatan.go.id, Rabu (21/10/2020).

Fitur New e-Dabu BPJS Kesehatan

Dua layanan e-Dabu yang digunakan Karin dan Mitha merupakan bentuk inovasi digital dari BPJS Kesehatan untuk memudahkan badan usaha mengelola kepesertaan pegawainya.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Tetap Maksimal

Sejak diluncurkan pada 2015, e-Dabu mengalami beberapa kali pemutakhiran, termasuk fitur di dalamnya yang terus dikembangkan dari tahun ke tahun.

Untuk layanan via desktop, BPJS Kesehatan telah menyempurnakan layanan menjadi New e-Dabu versi 4.2 pada 2019.

Versi teranyar tersebut, menurut Kepala Bidang Perluasan Pengawasan dan Pemeriksaan Peserta BPJS Kesehatan Cabang Semarang Nur Wulan Uswatun, diluncurkan untuk memperbaiki kekurangan versi sebelumnya.

New e-Dabu versi 4.2 memiliki berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan oleh PIC badan usaha, seperti fitur perubahan data, pencetakan KIS Digital, rincian tagihan iuran, cek kepesertaan karyawan, dan cek tanggal cut-off.

Baca juga: Tetap Buka Layanan Tatap Muka, BPJS Kesehatan Perketat Protokol Kesehatan di Kantor Cabang

“(Dengan fitur terbaru dalam New e-Dabu), pemberi kerja maupun HRD tak perlu menghabiskan banyak waktu mengantre di kantor BPJS Kesehatan setempat karena dapat mengakses https://edabu.bpjs-kesehatan.go.id/Edabu/home/Login di mana pun dan kapan pun,” jelas Wulan seperti diberitakan Tribun Jateng, Selasa (15/9/2020).

E-Dabu versi mobile

Sementara itu, layanan e-Dabu versi mobile baru diperkenalkan BPJS Kesehatan pada Kamis (16/7/2020). Peluncuran layanan ini juga menjadi strategi lembaga pengelola program JKN-KIS tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Wulan menjelaskan, e-Dabu Mobile hadir untuk memberikan kemudahan badan usaha mengakses data melalui ponsel. Aplikasi ini sudah tersedia untuk smartphone Android dan dapat diunduh di Play Store.

Adapun e-Dabu Mobile dibekali tujuh fitur unggulan antara lain cek total tagihan, data peserta pegawai, riwayat pembayaran, data mutasi peserta, tren pembayaran iuran perusahaan sejak 2014, serta informasi kesehatan terkini.

Baca juga: Aplikasi Mobile JKN Penuhi Kebutuhan Peserta BPJS Kesehatan

Sekalipun masih dalam tahap pengembangan awal, kehadiran e-Dabu Mobile diharapkan bisa memberikan kemudahan, kecepatan, dan kepastian informasi kepada perusahaan.

Dengan begitu, perusahaan jadi lebih praktis dalam memantau data kepesertaan JKN-KIS pegawainya.

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kepercayaan Publik ke Polri Meningkat, Komisi III Berencana Naikkan Anggaran

Kepercayaan Publik ke Polri Meningkat, Komisi III Berencana Naikkan Anggaran

Nasional
Hinca: Sejak 2013 Sampai Sekarang Tidak Ada Hakim Agun Perempuan Kamar TUN dan Pajak

Hinca: Sejak 2013 Sampai Sekarang Tidak Ada Hakim Agun Perempuan Kamar TUN dan Pajak

Nasional
Kemenkes Sebut Larangan Bukber ASN Bukan Karena Kasus Covid-19 Naik: Karena Pamer Gaya Hidup

Kemenkes Sebut Larangan Bukber ASN Bukan Karena Kasus Covid-19 Naik: Karena Pamer Gaya Hidup

Nasional
Bareskrim Ungkap Alasan Pelaku Jual Video Porno Anak Laki-laki: Lebih Laku

Bareskrim Ungkap Alasan Pelaku Jual Video Porno Anak Laki-laki: Lebih Laku

Nasional
Bareskrim Ungkap Modus Pelaku Pornografi Anak: Diberi Snack hingga Uang

Bareskrim Ungkap Modus Pelaku Pornografi Anak: Diberi Snack hingga Uang

Nasional
Usai Saling Lempar, Kini Persoalan Santunan Gagal Ginjal Akut Dibahas Empat Kementerian

Usai Saling Lempar, Kini Persoalan Santunan Gagal Ginjal Akut Dibahas Empat Kementerian

Nasional
Meski Tak Jadi Syarat Mudik, Kemenkes Imbau Warga Tetap Lakukan Vaksinasi Booster

Meski Tak Jadi Syarat Mudik, Kemenkes Imbau Warga Tetap Lakukan Vaksinasi Booster

Nasional
'Kick Off' Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Dimulai Setelah Lebaran

"Kick Off" Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Dimulai Setelah Lebaran

Nasional
Polri Bakal Maksimalkan Pengawasan Aktivitas Impor Ilegal di Pintu Masuk

Polri Bakal Maksimalkan Pengawasan Aktivitas Impor Ilegal di Pintu Masuk

Nasional
Kemenkes Tegaskan Obat dan Alkes Pasien Gagal Ginjal Akut Masih Ditanggung BPJS

Kemenkes Tegaskan Obat dan Alkes Pasien Gagal Ginjal Akut Masih Ditanggung BPJS

Nasional
Dugaan Korupsi Cukai Rokok di Tanjung Pinang Rugikan Negara Lebih Rp 250 M

Dugaan Korupsi Cukai Rokok di Tanjung Pinang Rugikan Negara Lebih Rp 250 M

Nasional
Komisi III Bakal Soroti Kekayaan dan Isu Plagiarisme Calon Hakim Agung Triyono Martanto di Fit And Proper Test

Komisi III Bakal Soroti Kekayaan dan Isu Plagiarisme Calon Hakim Agung Triyono Martanto di Fit And Proper Test

Nasional
Singung Potensi Wisatawan, Sandiaga Harap Piala Dunia Tetap Digelar di Indonesia

Singung Potensi Wisatawan, Sandiaga Harap Piala Dunia Tetap Digelar di Indonesia

Nasional
Besok, MAKI Laporkan Kepala PPATK, Mahfud MD dan Sri Mulyani ke Bareskrim Polri

Besok, MAKI Laporkan Kepala PPATK, Mahfud MD dan Sri Mulyani ke Bareskrim Polri

Nasional
Menko Mahfud Persilakan Komnas HAM Usut Lagi Tragedi Kanjuruhan

Menko Mahfud Persilakan Komnas HAM Usut Lagi Tragedi Kanjuruhan

Nasional
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke