JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P Roeslani menilai, sektor agro industri masih memberikan sumbangan pertumbuhan perekonomian nasional.
Menurut dia, hal ini dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa sektor pertanian tetap tumbuh positif di masa Covid-19.
Pada kuartal kedua dan ketiga 2020, subsektor tanaman pangan tumbuh masing-masing 9,23 persen dan 7,14 persen.
"Ini merupakan pertumbuhan tertinggi selama tiga tahun terakhir. Secara keseluruhan, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pada kuartal kedua dan tiga tetap tumbuh positif di tengah pandemi," kata Rosan dalam kata sambutannya di acara virtual Jakarta Food Security Summit-5 yang diselenggarakan KADIN, Rabu (18/11/2020).
Baca juga: Ketum Kadin: UU Cipta Kerja Dapat Gairahkan Dunia Usaha
Namun, menurut dia, hal tersebut akan terus terjadi apabila pengelolaannya berjalan dengan terintegrasi dari hulu ke hilir.
"Jika sektor agro industri tanaman pangan termasuk peternakan dan perikanan dapat dikelola secara terintegrasi, mulai dari hulu, on farm sampai ke hilir. Maka akan dapat memberikan sumbangan kepada pembangunan ekonomi nasional," terangnya.
Ia melanjutkan, sumbangan itu diwujudkan terutama dalam penyediaan pangan. Hal ini menurutnya menunjukkan bahwa Indonesia masih sebagai negara agraris dan negara maritim.
Selain itu, ia menuturkan bahwa sektor pertanian dalam arti luas termasuk pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan merupakan sumber pendapatan sekaligus sumber mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
"Karena peran sektor pertanian sebagai lapangan kerja masih tetap dominan," ucapnya.
Baca juga: Struktur Komite Penanganan Covid-19 Dirombak, Ada Menteri BUMN hingga Ketua KADIN
Rosan menambahkan, sektor pertanian juga masih memiliki potensi besar untuk tumbuh karena tingginya permintaan di sektor pangan baik dalam maupun luar negeri.
Oleh karena itu, ia berharap sektor ini mampu diberikan prioritas untuk bertumbuh. Hal ini untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka hingga kemiskinan yang semakin besar akibat Covid-19.
Ia menerangkan bahwa pengangguran terbuka meningkat jika dibandingkan Agustus 2019 yang 5,23 persen menjadi 7,07 persen pada Agustus 2020.
Untuk mengurangi pengangguran terbuka yang meningkat hingga pengentasan kemiskinan, Rosan berharap agar program pertanian berkelanjutan sebagai sebuah sistem pembangunan terintegrasi seyogyanya menjadi pedoman pembangunan pertanian Indonesia.
Baca juga: Wakil Ketua Kadin: Indonesia Masih Pandemi, Tak Bisa Buka Kegiatan Ekonomi Terlalu Cepat
Namun, menurut dia, hal tersebut perlu kebijakan pemerintah yang konsisten terutama dalam masa pandemi dan paska pandemi.
"Kita telah buktikan bahwa sektor pangan mampu tumbuh di tengah pandemi Covid-19. Karena itu semua pemangku kepentingan harus mengembangkan strategi yang mantap dan mendorong kesepakatan bersama untuk memajukan sektor pangan termasuk pada masa paska pandemi Covid-19," ujar Rosan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.