Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Kepala Cabang Maybank Cipulir Akui Ada Aliran Dana ke Prudential

Kompas.com - 18/11/2020, 09:02 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Brigjen (Pol) Helmy Santika membeberkan, Kepala Cabang Maybank Cipulir berinisial A mengakui adanya aliran dana terkait pembayaran asuransi ke PT Prudential Life Assurance.

Diketahui, A merupakan tersangka kasus raibnya uang miliaran rupiah di rekening Maybank Indonesia milik atlet e-sport Winda D Lunardi alias Winda Earl.

"Soal aliran ke Prudential sebesar Rp 6 miliar diakui oleh tersangka adalah benar dan terhadap pengajuan Prudential tersebut dilakukan dengan cara pemindahbukuan atas nama Winda ke rekening yang sudah ditandatangani oleh Winda sebelumnya," ungkap Helmy dalam keterangannya, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Kepala Cabang Maybank Cipulir Disebut Tak Berikan Buku Tabungan dan Kartu ATM kepada Winda Earl

Menurut Helmy, itu dilakukan tersangka A guna memenuhi target cabang agar membesarkan namanya serta demi keuntungan pribadi tersangka.

Setelah itu, kata Helmy, tersangka mencairkan uang dari asuransi tersebut ke rekening atas nama ayah Winda. Akan tetapi, rekening ayah Winda itu juga dikendalikan oleh tersangka A.

"Selanjutnya uang asuransi Prudential tersebut dibuat atas nama Herman Lunardi (ayah Winda) dan dicairkan ke rekening Herman Lunardi senilai Rp 4,8 miliar yang pengelolaan rekening tersebut adalah tersangka sendiri tanpa sepengetahuan Herman Lunardi," ujarnya.

Dalam kasus ini, tersangka A awalnya diduga menawarkan kepada korban untuk membuka rekening di bank tempatnya bekerja.

Tersangka kemudian mendatangi kantor ayah Winda untuk menyerahkan sejumlah dokumen pembukaan rekening agar ditandatangani oleh Winda.

Setelah diterima kembali, tersangka A membawa dokumen tersebut ke kantornya.

Tersangka, katanya, juga mengisi formulir dengan nomor telepon genggam yang telah disiapkan. Segala pemberitahuan atau pengecekan dari pihak bank akan masuk ke nomor yang telah disiapkan tersangka A.

Data itu kemudian dimasukkan ke dalam sistem bank dan Winda seharusnya menerima buku tabungan dan kartu ATM.

"Nasabah diberi buku dan kartu ATM, namun oleh tersangka tidak diberikan kepada nasabah, Winda," tutur Helmy.

Dalam melakukan aksinya, tersangka A pun mengakui memiliki rekening untuk menampung aliran dananya.

Menurut polisi, rekening itu juga digunakan tersangka untuk melakukan transaksi pembelian rumah, membayar tagihan kartu kredit, serta keperluan pribadi lainnya.

Sebelumnya, menurut kuasa hukum PT Bank Maybank Indonesia Tbk, Hotman Paris, salah satu kejanggalan dalam kasus tersebut adalah adanya aliran dana dari pelaku yakni Kepala Cabang Maybank Cipulir ke rekening pribadi ayah korban, Herman Lunardi.

Setelah diselidiki, aliran dana tersebut tak langsung masuk ke rekening Herman Lunardi. Namun sebelumnya dipakai untuk membeli polis asuransi di PT Prudential Life Assurance.

"Bukti yang paling mengejutkan adalah dari rekening ini (Winda) ada Rp 6 miliar uang ditransfer pimpinan cabang ke rekening asuransi Prudential," beber Hotman di acara Prime Talk di Metro TV seperti dikutip pada Minggu (15/11/2020).

"Katanya (oknum kacab) untuk buka asuransi, bayar premi atas nama Winda. Tapi dua bulan kemudian polis asuransi tersebut di-cancel dan uang kemudian mengalir Rp 4 miliar dari Bank Permata masuk ke rekening Lunardi (ayah korban)," kata Hotman lagi.

Ia melanjutkan, pihaknya tidak menuduh transaksi tersebut dilakukan atas sepengetahuan korban. Namun itu jadi temuan kejanggalan dalam kasus raibnya duit yang diklaim Winda Earl.

Baca juga: Polisi Sebut Kepala Cabang Maybank Cipulir Punya Rekening Penampungan Hasil Kejahatan

Secara terpisah, Winda mengaku sakit hati dsn kecewa nama ayahnya dibawa-bawa dalam kasus ini.

"Saya lumayan sakit hati ketika saya mendengar ada pernyataan kayak papa saya dibawa-bawa gitu," kata Winda seperti dikutip tayangan Kompas TV, Selasa (10/11/2020).

"Dibilang ada uang bunga transfer ke papa saya, sedangkan kita semua enggak tahu, saya cuma nasabah biasa yang memang menabung," lanjutnya. Winda pun menegaskan bahwa ayahnya tidak kongkalingkong dengan pelaku.

Kompas.com masih berupaya mengonfirmasi pengakuan tersangka A lewat pernyataan Helmy kepada Prudential. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com