Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Naik 17,8 Persen Pekan Ini, Satgas: Ini Peningkatan Signifikan

Kompas.com - 17/11/2020, 18:29 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, terrjadi peningkatan kasus positif Covid-19 sebesar 17,8 persen pada pekan ini.

Hal ini menunjukkan perkembangan yang tidak baik mengingat peningkatan kasus virus corona sebelumnya hanya berkisar antara 5-8 persen saja.

"Peningkatan ini cukup signifikan dibanding biasanya jika terjadi kenaikan kasus positif hanya di kisaran 5 sampai 8 persen saja selama ini," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/11/2020).

Wiku menyebut, pada pekan lalu, kenaikan kasus Covid-19 tertinggi di suatu provinsi berada di angka 919. Angka ini dicatatkan oleh Jawa Tengah.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jateng Melonjak, Diduga karena Libur Panjang, Terbanyak Klaster Keluarga

Sementara, pada pekan ini, kenaikan kasus Covid-19 tertinggi kembali terjadi di Jawa Tengah, namun lonjakan angkanya mencapai 2.377 kasus.

Dilaporkan Wiku, Covid-19 di Jawa Tengah pada pekan ini meningkat dari 3.347 menjadi 5.724 kasus.

Provinsi lain yang mencatatkan peningkatan kasus Covid-19 dengan jumlah tinggi pekan ini yakni Jawa Barat sebesar 875 kasus. Hal ini menyebabkan angka virus corona di provinsi itu melonjak dari 3.524 menjadi 4.399 kasus.

Lalu, di DKI Jakarta, Covid-19 naik 778 kasus, dari 5.822 menjadi 6.600 kasus.

"Selain itu Banten dan Lampung juga masuk ke dalam lima besar kenaikan kasus tertinggi pekan ini. Banten mengalami kenaikan 262 kasus dan Lampung 204 kasus," ujar Wiku.

Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Perbaiki Kesalahan Data Hasil Tes PCR Covid-19

Wiku pun meminta daerah-daerah yang mencatatkan peningkatan kasus Covid-19 tinggi dapat menekan angka penularan. Apalagi, 5 provinsi dengan penambahan kasus terbanyak itu memiliki jumlah penduduk yang padat.

"Mohon ini menjadi perhatian kita bersama, ini adalah perkembangan ke arah yang kurang baik karena kasus positif terus mengalami peningkatan," ujarnya.

Tingginya peningkatan kasus Covid-19, kata Wiku, semestinya mampu menyadarkan seluruh pihak bahwa pandemi masih berlangsung di Indonesia.

Oleh karenanya, tak boleh ada yang lengah dan merasa aman-aman saja untuk berkerumun dan tidak menerapkan protokol kesehatan.

Kerumunan massa yang pasa pekan lalu terjadi, lanjut Wiku, tak boleh terulang lagi.

"Mohon tindak tegas kepada masyarakat yang berkerumun dan tidak melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai apa yang kita alami pada pekan lalu terulang kembali di pekan-pekan berikutnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com