Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 1.914 WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri, 15 Kasus Perdana di Hongaria

Kompas.com - 17/11/2020, 09:23 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri mencatat, terdapat 1.914 warga negara Indonesia (WNI) yang terjangkit Covid-19 di luar negeri hingga Selasa (17/11/2020) pukul 08.00 WIB.

Dalam waktu 24 jam, terdapat penambahan 18 kasus positif Covid-19 di luar negeri.

Penambahan kasus baru di Hongaria merupakan kasus perdana WNI Covid-19 di negara tersebut.

"Tambahan WNI terkonfirmasi Covid-19 di Hongaria, Korea Selatan dan Kuwait," tulis Kemenlu di laman resminya, Selasa.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Tak Ada Kepentingan Politik dan Ekonomi pada Vaksinasi Covid-19

Dari 18 penambahan kasus baru, ada 15 kasus ada di Hongaria, dua kasus ada di Korea Selatan, dan satu kasus di Kuwait.

Kemudian, terdapat penambahan kasus positif Covid-19 yang sembuh di Uzbekistan, Korea Selatan dan Kuwait.

Selain itu, tidak ada penambahan WNI yang meninggal akibat Covid-19 di luar negeri.

Dari total kasus, 71,2 persen di antaranya atau sebanyak 1.364 WNI telah dinyatakan sembuh.

Sementara, pasien yang meninggal sebanyak 156 WNI dan 394 orang lainnya masih dirawat.

Baca juga: Penanganan Covid-19, Jokowi: Tak Ada Satu Pun Negara Bisa Dijadikan Model

Berikut sebaran 1.914 WNI positif Covid-19 di luar negeri hingga 17 November 2020:

1. Aljazair: 12 WNI (sembuh)
2. Amerika Serikat: 110 WNI (90 sembuh, 20 meninggal)
3. Arab Saudi: 268 WNI (88 sembuh, 80 stabil, 100 meninggal)
4. Australia: 10 WNI (sembuh)
5. Azerbaijan: 1 WNI (sembuh)

6. Bahrain: 14 WNI (12 sembuh, 2 stabil)
7. Bahama: 1 WNI (stabil)
8. Bangladesh: 5 WNI (sembuh)
9. Belanda: 9 WNI (5 sembuh, 4 meninggal)
10. Belgia: 11 WNI (6 sembuh, 5 stabil)

11. Brunei Darussalam: 6 WNI (5 sembuh, 1 stabil)
12. Ceko: 7 WNI (2 sembuh, 5 stabil)
13. Chile: 1 WNI (stabil)
14. Denmark: 1 WNI (stabil)
15. Ekuador: 1 WNI (sembuh)

16. Ethiopia: 5 WNI (sembuh)
17. Filipina: 32 WNI (sembuh)
18. Finlandia: 2 WNI (sembuh)
19. Ghana: 1 WNI (meninggal dunia)
20. Hongaria: 15 (stabil)

21. Hong Kong (RRT): 88 WNI (85 sembuh, 3 stabil)
22. India: 75 WNI (sembuh)
23. Inggris: 32 WNI (28 sembuh, 4 meninggal)
24. Irlandia: 2 WNI (sembuh)
25. Italia: 4 WNI (3 sembuh, 1 stabil)

26. Jepang : 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)
27. Jerman: 15 WNI (7 sembuh, 6 stabil, 2 meninggal)
28. Kamboja: 5 WNI (2 sembuh, 3 stabil)
29. Kazakhstan: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)
30. Korea Selatan: 51 WNI (46 sembuh, 5 stabil)

31. Libya: 1 WNI (meninggal)
32. Uzbekistan: 19 WNI (18 sembuh, 1 meninggal)
33. Suriname: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)
34. Timor Leste: 3 WNI (1 sembuh, 2 stabil)
35. Kuwait: 153 WNI (142 sembuh, 7 stabil, 4 meninggal)

36. Kanada: 6 WNI (3 sembuh, 3 stabil)
37. Lebanon: 1 WNI (stabil)
38. Madagaskar: 1 WNI (stabil)
39. Makau (RRT): 3 WNI (sembuh)
40. Makedonia Utara: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)

41. Maladewa: 9 WNI (7 sembuh, 1 stabil, 1 meninggal)
42. Malaysia: 168 WNI (52 sembuh, 114 stabil, 2 meninggal)
43. Meksiko: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)
44. Mesir: 15 WNI (14 sembuh, 1 stabil)
45. Mozambik: 1 WNI (stabil)

46. Nigeria: 2 WNI (sembuh)
47. Oman: 4 WNI (2 sembuh, 2 stabil)
48. Pakistan: 33 WNI (sembuh)
49. Polandia: 1 WNI (stabil)
50. Portugal: 1 WNI (stabil)

51. Prancis: 4 WNI (3 sembuh, 1 stabil)
52. UEA: 64 WNI (57 sembuh, 2 stabil, 5 meninggal)
53. Qatar: 157 WNI (153 sembuh, 3 stabil, 1 meninggal)
54. Rusia: 28 WNI (23 sembuh, 5 stabil)
55. Singapura: 113 WNI (102 sembuh, 9 stabil, 2 meninggal)

56. Serbia: 2 WNI (stabil)
57. Spanyol: 13 WNI (sembuh)
58. Sudan: 18 WNI (6 sembuh, 12 stabil)
59. Suriah: 37 WNI (1 Sembuh, 36 stabil)
60. Swedia: 1 WNI (stabil)

61. Swiss: 1 WNI (stabil)
62. Taiwan: 19 WNI (5 sembuh, 14 stabil)
63. Thailand: 1 WNI (sembuh)
64. Tunisia: 14 WNI (stabil)
65. Turki: 12 WNI (9 sembuh, 1 stabil, 2 meninggal)

66. Vatikan: 15 WNI (9 sembuh, 6 stabil)
67. Vietnam: 1 WNI (stabil)
68. Yordania: 12 WNI (4 sembuh, 8 stabil)
69. Kapal pesiar: 185 WNI (170 sembuh, 9 stabil, 6 meninggal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com