Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pondok Pesantren di Depok Jadi Klaster Covid-19

Kompas.com - 17/11/2020, 06:43 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pondok Pesantren Baitul Hikmah di Curug, Bojongsari, Depok, menjadi klaster penularan virus corona.

Pekan lalu, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menemukan ada setidaknya 41 penghuni pondok pesantren ini positif Covid-19.

Hal itu diketahui setelah dilakukan tes swab kepada 60 orang yang melakukan kontak erat terhadap salah satu santri yang menderita gejala mirip Covid-19.

Baca juga: Puluhan Penghuni Pondok Pesantren di Bojongsari Depok Positif Covid-19

Berikut Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai hal ini:

1. Kali kedua

Ini menjadi kali kedua pondok pesantren di Depok diketahui sebagai klaster penularan Covid-19.

Sebelumnya, pada Agustus lalu, Pondok Pesantren Al Hikam di Beji jadi pondok pesantren pertama yang melaporkan adanya klaster Covid-19.

Baca juga: Pesantren Sudah 2 Kali Jadi Klaster Covid-19, Lurah dan Camat di Depok Diminta Memantau

2. Tambahan 106 penghuni positif Covid-19

Satgas Covid-19 Kota Depok menggelar tes swab lanjutan bekerja sama dengan RS Universitas Indonesia.

Total, tes massal itu dilakukan kepada 221 penghuni yang belum dites.

Baca juga: Hasil Swab Lanjutan di Pesantren Baitul Hikmah Depok, 106 Penghuni Positif Covid-19

Dari jumlah itu, sebanyak 51 orang masih menunggu hasil tes swab lanjutan terbit, namun mayoritas terkonfirmasi positif Covid-19.

"Dari 221 itu, yang sudah keluar hasilnya 170. Dari 170 itu, yang positif Covid-19 ada 106," kata juru bicara satgas, Dadang Wihana kepada wartawan, Senin (16/11/2020).

3. Jadi tempat khusus isolasi

Insiden ini membuat Pondok Pesantren Baitul Hikmah menjadi klaster penularan Covid-19 sehingga sekaligus difungsikan sebagai lokasi isolasi khusus.

"Bagi yang positif, sejak hari Jumat isolasi di pesantren, di kamar tersendiri. Yang bergejala segera dirujuk ke rumah sakit," kata Dadang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com