DEPOK, KOMPAS.com - Pondok Pesantren Baitul Hikmah di Curug, Bojongsari, Depok, menjadi klaster penularan virus corona.
Pekan lalu, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menemukan ada setidaknya 41 penghuni pondok pesantren ini positif Covid-19.
Hal itu diketahui setelah dilakukan tes swab kepada 60 orang yang melakukan kontak erat terhadap salah satu santri yang menderita gejala mirip Covid-19.
Baca juga: Puluhan Penghuni Pondok Pesantren di Bojongsari Depok Positif Covid-19
Berikut Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai hal ini:
1. Kali kedua
Ini menjadi kali kedua pondok pesantren di Depok diketahui sebagai klaster penularan Covid-19.
Sebelumnya, pada Agustus lalu, Pondok Pesantren Al Hikam di Beji jadi pondok pesantren pertama yang melaporkan adanya klaster Covid-19.
Baca juga: Pesantren Sudah 2 Kali Jadi Klaster Covid-19, Lurah dan Camat di Depok Diminta Memantau
2. Tambahan 106 penghuni positif Covid-19
Satgas Covid-19 Kota Depok menggelar tes swab lanjutan bekerja sama dengan RS Universitas Indonesia.
Total, tes massal itu dilakukan kepada 221 penghuni yang belum dites.
Baca juga: Hasil Swab Lanjutan di Pesantren Baitul Hikmah Depok, 106 Penghuni Positif Covid-19
Dari jumlah itu, sebanyak 51 orang masih menunggu hasil tes swab lanjutan terbit, namun mayoritas terkonfirmasi positif Covid-19.
"Dari 221 itu, yang sudah keluar hasilnya 170. Dari 170 itu, yang positif Covid-19 ada 106," kata juru bicara satgas, Dadang Wihana kepada wartawan, Senin (16/11/2020).
3. Jadi tempat khusus isolasi
Insiden ini membuat Pondok Pesantren Baitul Hikmah menjadi klaster penularan Covid-19 sehingga sekaligus difungsikan sebagai lokasi isolasi khusus.
"Bagi yang positif, sejak hari Jumat isolasi di pesantren, di kamar tersendiri. Yang bergejala segera dirujuk ke rumah sakit," kata Dadang.