Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Masyarakat Adalah Elemen Paling Penting Wujudkan Adaptasi Kebiasaan Baru

Kompas.com - 16/11/2020, 18:23 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Andre Rahadian mengatakan, elemen yang paling penting dalam mewujudkan adaptasi kebiasaan baru ini adalah masyarakat.

“Bagaimana mereka dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama bagi mereka yang berada di kelompok rentan terdampak,” kata Andre, seperti beritakan covid19.go.id, Senin (16/11/2020).

Untuk itu, agar Indonesia terlindung dan bebas dari Covid-19, diperlukan kolaborasi total dari seluruh lapisan masyarakat.

“Hal ini dilakukan dengan saling bahu-membahu, menegur dan menjaga orang terdekat dalam hal penerapan protokol kesehatan,” ujar Andre.

Baca juga: Jokowi: TNI-Polri dan Satgas Covid-19 Jangan Cuma Mengimbau, Tindak Tegas

Tak hanya itu, Andre menjelaskan, para tokoh masyarakat memegang peranan penting untuk mengajak dan menjaga masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas sehari-hari.

“Sebab, para tokoh masyarakat ini adalah ujung tombak, kedisiplinan serta kepatuhan mereka dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi suatu contoh panutan bagi para pengikutnya,” katanya.

Sebaliknya, jangan malah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan protokol dan membahayakan masyarakat.

Baca juga: Rizieq Shihab dan FPI Didenda Rp 50 Juta, Satgas Covid-19 Sebut Sudah Sesuai Pergub

“Kita tidak boleh lengah, virus Covid-19 masih berada di sekeliling kita hingga waktu yang belum dapat ditentukan,” pintanya.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia membawa dampak begitu dahsyat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Bahkan, pemerintah kerap kali menghimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak (3M) aman minimal 1 meter (m).

Baca juga: Satgas Covid-19 Riau Klaim Kasus Positif Melandai

“Namun, masih banyak ditemukan anggota masyarakat yang tidak mengindahkan serta menganggap protokol kesehatan sebagai hal sepele terutama dalam penggunaan masker dan berkumpul,” jelas Andre.

Melihat kenyataan ini, Andre kembali mengimbau masyarakat Indonesia, terutama para tokoh masyarakat, untuk menjadi panutan dalam menerapkan protokol kesehatan 3M saat berkegiatan.

“Hal ini sebagai wujud adaptasi kebiasaan baru di era pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Disiplin di era pandemi adalah gerakan “pre-vaksin”

Pada kesempatan itu, Andre menyatakan, kedisiplinan di era pandemi adalah sebuah gerakan “pre-vaksin”.

“Gerakan ini bisa berjalan dengan sukses jika didukung oleh kolaborasi dan dukungan dari seluruh pihak,” katanya.

Ia mencontohkan Satgas terutama Bidang Koordinasi Relawan yang selalu mengingatkan pelaksanaan 3M.

Lalu juga puluhan sampai ratusan ribu relawan yang sudah bekerja mengedukasi, mengajak dan mengingatkan masyarakat untuk menerapkan perubahan perilaku.

Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Gubernur Anies Tegas Terapkan Aturan PSBB DKI

“Ini adalah satu-satunya jalan untuk menghindari penularan Covid-19,” ujar Andre.

Andre mengingatkan, jangan sampai usaha selama delapan bulan ini, dengan banyak pengorbanan, hilang karena tokoh masyarakat yang abai.

“Tolong pikirkan nasib masyarakat yang bisa tertular, terutama kelompok rentan,” ucap Andre.

Maka dari itu, kata Andre, dengan adanya kolaborasi dari tokoh masyarakat, para pelaku industri, dan bantuan pemangku kebijakan dalam memberikan contoh penerapan protokol kesehatan dapat membantu pemerintah menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Daerah Terapkan PSBB Transisi, Satgas Covid-19: Masyarakat Tetap Berpedoman pada 3M

“Tetap semangat, jangan pernah lengah dan lelah dalam menerapkan protokol kesehatan. Ini karena kita semua dalam misi negara, untuk itu saling tegur dan jaga orang terdekat dari bahaya Covid-19,” imbuh Andre.

Menurut Andre, kesuksesan Indonesia bebas Covid-19 bisa dimulai dari diri kita masing-masing, apalagi peran para tokoh masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com