Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/11/2020, 16:55 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany menyinggung denda yang dikenakan kepada Rizieq Shihab sebesar Rp 50 juta masih murah jika dibandingkan kerugian besar yang ditanggung negara akibat Covid-19.

"Kemarin kan Rizieq Shihab kena denda tuh Rp 50 juta, banyak komentar segala macam, besar, berat, mahal? Nah itu bagian yang harus kita pahami, kenapa didenda, seberapa besar itu? Kalau saya sih bilang denda segitu bisa jadi kecil," kata Hasbullah dalam diskusi virtual bertajuk "Perhitungan Rugi-rugi Kena Penyakit", Senin (16/11/2020).

Hal tersebut ia utarakan karena menurutnya acara itu membebani negara.

Baca juga: Rizieq Shihab dan FPI Didenda Rp 50 Juta, Ingat Lagi Aturan PSBB Transisi di Jakarta

Sebab, ia mencontohkan, jika ada 10 orang yang terinfeksi Covid-19 maka pemerintah harus keluar duit setidaknya Rp 1 miliar. 

"Maka gara-gara kenduri besar itu, uang negara habis 10 kali Rp 184 juta sama dengan Rp 1,84 milyar. Itu kalau 10 orang doang nih, kan kita gak tahu itu yang datang bisa ratusan. Ya mending buat bangun masjid biaya itu," jelasnya.

Apalagi, jika orangtersebut dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19, maka keluarganya juga ikut terdampak.

Ia menegaskan bahwa nyawa tidak ada harganya. Oleh sebab itu, ia meminta agar masyarakat berhenti mendatangi kerumunan.

Baca juga: Soal Hajatan Rizieq Shihab, Mahfud: Sebenarnya Gubernur DKI Sudah Diperingatkan

Hasbullah menilai, apa yang dilakukan sebagian masyarakat untuk datang ke acara di Petamburan itu didasari hawa nafsu belaka.

"Saya bilang ke teman-teman, kita gak perlu lah bikin acara ramai-ramai, kumpul. Jadi lah ini yang terakhir saja, entah itu mau kawinan, maulidan, mau pagelaran musik, apapun namanya yang kerumunan itu kan cuma ngikutin hawa nafsu," ucap dia.

Padahal, menurutnya, jika dikaitkan dengan agama apapun, yang namanya mengikuti hawa nafsu tidak diperbolehkan.

"Hawa nafsu itu bisa menimbulkan kerugian bermacam-macam. Jadi marilah kita bersabar, menunggu, kalau ingin kumpul-kumpul ya tunggu lah pas vaksin itu sudah ada. Hal ini karena beban biaya yang ditanggung pemerintah akibat Covid-19 ini sudah terlalu banyak," pungkasnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (14/11/2020) malam, Rizieq Shihab membuat acara pernikahan putrinya yang mengundang kerumunan di Petamburan.

Ia menikahkan putrinya, Sharifa Najwa Shihab, sekaligus menggelar peringatan Maulid Nabi SAW.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke