Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PP Muhammadiyah: Disiplin Protokol Kesehatan adalah Ikhtiar Hadapi Pandemi

Kompas.com - 16/11/2020, 12:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, saat ini protokol kesehatan menjadi fokus utama semua pihak untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Menurutnya, hal yang paling bisa dilakukan untuk keluar dari pandemi adalah dengan cara berdisiplin menerapkan protokol kesehatan. Semua pihak, kata dia, tanpa terkecuali harus disipilin protokol kesehatan.

Oleh karenanya, Haedar meyakini bahwa disiplin protokol kesehatan merupakan ikhtiar semua manusia dalam menghadapi pandemi.

Baca juga: Muhammadiyah Gelar Milad Ke-108 secara Virtual 18 November 2020

"Mengikuti protokol kesehatan, disiplin itu menjadi bagian dari cara kita berikhtiar keluar dari pandemi," kata Haedar dalam konferensi pers virtual, Senin (16/11/2020).

Ia juga mengingatkan bahwa pandemi bisa menyerang dan menimpa siapa saja, bukan berdasarkan agama, suku ras, dan lainnya.

Maka dari itu, menurutnya cara untuk menghadapi pandemi adalah dengan kebersamaan dalam menertibkan sosial, salah satunya disiplin protokol kesehatan.

Dalam Islam, Haedar menjelaskan bahwa disiplin protokol kesehatan juga termasuk cara atau bagian dari tujuan bersyariah.

"Yakni menjaga jiwa. Dan itu satu kesatuan dengan menjaga agama. Jadi kalau kita bisa pandai jaga disiplin, kemudian akhirnya pandemi ini semakin mengecil, landai dan suatu saat berakhir. Kan kita beragama juga jadi leluasa," jelasnya.

Selain itu, berdisiplin juga menurutnya mampu menjaga ekonomi siapa saja. Ia pun menyinggung dampak pandemi yang sangat buruk terhadap perekonomian bangsa, khususnya rakyat kecil.

Baca juga: Terdampak Pandemi, Pengusaha Warteg Pulang Kampung dan Jadi Kuli Bangunan demi Bertahan Hidup

Haedar juga mengajak semua pihak untuk bisa menjadi aktor yang memberi solusi dalam menghadapi pandemi.

"Jangan malah sebaliknya, setidaknya kalau di antara masyarakat itu tidak bisa beri solusi, itu dia atau kita semua itu jangan sampai bikin masalah, karena dampaknya besar, luas, bukan hanya rantai penularan yang makin bertambah, tapi pertaruhannya jiwa," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com