Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Tenaga Kesehatan Gugur, PB IDI Minta Masyarakat Hindari Kerumunan

Kompas.com - 16/11/2020, 05:01 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih menyebutkan, belakangan ini penularan kasus Covid-19 di Indonesia kian meningkat.

Hal ini berakibat pada semakin banyaknya tenaga medis yang gugur karena tertular virus.

Daeng pun meminta masyarakat untuk secara bersama-sama memerangi pandemi dan tidak hanya mengandalkan tenaga medis.

"Akhir-akhir ini dengan kegiatan kerumunan, penularan semakin banyak. Pasien RS banyak lagi, petugas kesehatan banyak yang tertular dan lebih banyak yang gugur," kata Daeng dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube BNPB Indonesia, Minggu (15/11/2020).

"Oleh karena itu, sekali lagi kami mohon dari hati kami paling dalam para petugas kesehatan, untuk kita bersama-sama melakukan gerakan bersama," tuturnya.

Baca juga: Epidemiolog Minta Pemerintah Tak Diskriminatif Batasi Kerumunan

Daeng mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 membutuhkan peran bersama, tidak cukup hanya mengandalkan petugas kesehatan ataupun pemerintah.

Semua lapisan masyarakat harus punya kesadaran untuk mencegah terjadinya penularan virus.

Protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus terus diterapkan.

Selain itu, masyarakat harus mampu menghindari kegiatan yang menimbulkan kerumunan dan berpotensi menyebarkan virus.

"Hindarilah kegiatan-kegiatan yang berpotensi menular, kerumunan. Kegiatan-kegiatan yang menyebabkan penyebaran yang begitu banyak," ujar Daeng.

"Jangan hanya mengandalkan petugas kesehatan, jangan hanya mengandalkan pemerintah karena ini sifatnya pandemi," tuturnya.

Baca juga: IDI: Uji Klinis terhadap 1.000-2.000 Relawan Belum Bisa Pastikan Vaksin Aman

Daeng menyebutkan, meskipun banyak yang berguguran, tenaga medis tak pernah menyerah dalam memerangi Covid-19.

Kendati demikian, menurut dia, semangat itu harus diimbangi dengan disiplin masyarakat. Ia pun meminta publik untuk membantu tenaga medis dengan cara tidak memperparah situasi pandemi ini.

"Tapi mohon, mohon sekali kepada lapisan masyarakat untuk minta pengertiannya, membantu kami untuk tidak memperberat situasi," kata Daeng.

"Kami mohon untuk tidak memperberat situasi, tisak menambah kasus lebih besar, tidak menambah penularan lebih banyak, angka gugurnya petugas kesehatan lebih banyak," tuturnya.

Baca juga: Atasi Covid-19, Pemerintah Diminta Maksimal Lindungi Dokter dan Tenaga Kesehatan

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi menyampaikan, data per 10 November 2020, terdapat 159 dokter yang meninggal dunia akibat tertular Covid-19.

Dalam kurun waktu 10 November hingga saat ini, ada 2-3 dokter yang tutup usia juga karena virus corona.

Banyaknya tenaga medis yang meninggal, kata Adib, dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat.

"Positive rate yang terjadi di masyarakat juga terdampak pada lonjakan kasus kematian yang terjadi juga di dokter dan tenaga kesehatan," ujar Adib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com