Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tak Hanya 3M, Upaya 3T Juga Penting untuk Putus Penularan Covid-19

Kompas.com - 14/11/2020, 16:35 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Managing Director IPSOS Indonesia Soeprapto Tan mengatakan, masih ada 29 persen masyarakat yang tidak paham mengenai tracing, testing, dan treatment (3T).

Sebaliknya, 99 persen masyarakat mengaku paham menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).

Hal tersebut menunjukkan, masih ada masyarakat yang menganggap perilaku 3M dan 3T adalah dua hal terpisah. Padahal, kedua hal tersebut merupakan satu paket dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.

“Kampanye 3M di awal-awal sangat kencang dan terus berjalan sampai sekarang. Jika 3M tidak berjalan, 3T pasti lebih parah. Sekarang 3M sudah jalan, saatnya mulai membicarakan 3T,” kata Soeprapto, seperti dibuat covid19.go.id.

Hal tersebut dikatakan Soeprapto, dalam Dialog Produktif bertema Optimisme Masyarakat terhadap 3T, yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Langkah BNPB Cegah Penularan Covid-19 di Pengungsian Merapi

Penasihat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarinvest) Monica Nirmala menjelaskan, 3M membicarakan tentang peran individu. Sementara itu, 3T berbicara tentang bagaimana memberi notifikasi atau pemberitahuan pada orang di sekitar untuk waspada.

“Jadi ada satu proses yang tidak hanya melibatkan individu, tapi juga orang yang lebih banyak,” kata Monica.

Lebih lanjut, Monica menerangkan, pemeriksaan dini penting dilakukan agar bisa mendapat perawatan dengan cepat, dan potensi penularan bisa dihindari.

Sementara itu, setelah pelacakan atau identifikasi oleh petugas kesehatan, kontak-kontak terdekat pasien positif Covid-19 harus harus melakukan isolasi atau mendapat perawatan lebih lanjut.

Baca juga: Kepala BNPB Minta Warga di Daerah Rawan Longsor Lebih Waspada

“Seandainya ketika dilacak si kontak erat menunjukkan gejala, maka perlu dilakukan tes, kembali ke praktik pertama (testing),” kata Monica.

Kemudian, perawatan akan dilakukan apabila seseorang positif Covid-19. Jika tidak ada gejala, maka orang tersebut harus melakukan isolasi mandiri di fasilitas yang sudah ditunjuk pemerintah.

Sebaliknya, jika orang tersebut menunjukkan gejala, maka para petugas kesehatan akan memberi perawatan di rumah sakit yang sudah ditunjuk pemerintah.

Hingga saat ini, Monica mencatat, ada tiga indikator yang menjadi standarisasi pemeriksaan Covid-19, yakni jumlah spesimen, kecepatan hasil pemeriksaan, dan rasio positif.

Baca juga: BNPB Minta Depok Segera Isolasi OTG Covid-19 di Lokasi Khusus

“Di Indonesia angka testing rata-rata mencapai 24.000-34.000 orang per hari,” jelas Monica.

Laboratorium Indonesia sendiri memiliki kapasitas tes sekitar 80.000, sehingga memadai pemeriksaan sesuai standar WHO.

Halaman:


Terkini Lainnya

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Nasional
Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Nasional
Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Nasional
Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Nasional
Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Nasional
Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Nasional
Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com