Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Riset Optimistis Efektivitas Vaksin Sinovac di RI Bisa Capai 90 Persen

Kompas.com - 13/11/2020, 20:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran Kusnandi Rusmil mengatakan, pihaknya optimistis efektivitas kandidat vaksin Sinovac yang diuji di Bandung bisa mencapai 90 persen.

Kusnandi menyebut, kandidat vaksin yang diuji klinis di Bandung menggunakan dosis rendah hingga menengah.

Menurut Kusnandi, dosis ini akan mempengaruhi tingkat imunogenisitas tubuh setelah disuntik bakal vaksin.

Baca juga: Satgas: Perkembangan Uji Vaksin Sinovac di Brasil Jadi Evaluasi Pemerintah RI

Imunogenitas adalah kemampuan suatu substansi dalam memicu respons imun dari tubuh manusia atau hewan lainnya.

"Ada yang dosis tinggi dan dosis rendah. Yang dosis tinggi 96 persen (etektifitasnya) dan yang rendah 92 persen," ujar Kusnandi dalam talkshow daring bertajuk "Sejauh Mana Kualitas, Keamanan dan Efektivitas Vaksin Covid-19", Jumat (13/11/2020).

"Jadi kita pakai dosis rendah, Ya sekitar 92 persen ke atas," lanjutnya.

Uji klinis bakal vaksin itu dilakukan dengan memberikan dua kali penyuntikan. Jarak antara suntikan satu dan suntikan dua adalah selama dua pekan.

Tujuannya, supaya imunogenitasnya lekas tercapai.

"Hanya saja nanti turunnya lebih cepat juga. Nah berapa lama itu yang akan saya teliti nantinya," ungkapnya.

"Tapi harapan saya kalau untuk enam bulan sih masih ada. Sekitar 90-an persen Insya Allah," kata Kusnandi.

Dia pun mengingatkan, yang perlu diingat oleh masyarakat adalah tidak adanya kekebalan seumur hidup.

Baca juga: Bupati Empat Lawang, Istri dan Sopir Pribadinya Positif Covid-19

Sebab, vaksin berasal dari virus yang dimatikan.

"Kalau seperti itu, tak ada kekebalan yang seumur hidup. Jadi vaksinasi mesti diulang," tambahnya.

Lebih jauh, Kusnandi mengatakan, tidak seluruh relawan uji vaksin Sinovac di Bandung berhasil disuntik sebanyak dua kali.

Dari total 1.620 relawan, hanya 1.607 yang menjalani dua kali penyuntikan calon vaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com