Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bandung Tewas Tertimpa Truk Bermuatan 3 Ton Kelapa Sawit di Nunukan

Kompas.com - 13/11/2020, 14:29 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sesosok jenazah ditemukan tertimbun tandan buah kelapa sawit dan terjepit truk dalam selokan di pinggir Jalan Poros Kalimantan Utara (Kaltara), Desa Tembalang, Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, Kamis (12/11/2020) malam.

Dari identitas yang ditemukan, korban bernama Dedy Supiandi (51), warga Jalan Babakan Cianjur, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat.

Komandan Pos Jaga Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Satgas Pamtas) RI – Malaysia Yonif 623/Bhakti Wira Utama (BWU) Salang Letda Inf. Edy Sukatmo mengungkapkan, temuan jenazah berawal dari laporan Norman, seorang sopir mobil travel, yang melintas jalan tersebut.

"Sekitar pukul 18.40 Wita, kami mendapat laporan ada jenazah terjepit truk, dan kami berangkatkan 10 personel pos Salang dibantu personel Pos Sei Agison. TKP berjarak 2,5 kilometer dari pos kami," ujar Edy dihubungi, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Berkas Kasus Dugaan Tindak Pidana Pemilihan Oknum Kades di Nunukan Diproses Kepolisian

Jalan Poros Kaltara merupakan jalan provinsi yang menghubungkan semua wilayah di kecamatan Sebuku, Kecamatan Tulin Onsoi dan Kecamatan Seimanggaris ke sejumlah kota di Kaltara sampai Kalimantan Timur.

Jalanan tersebut masih lengang dan sepi khususnya di malam hari, karena berada di jalur hutan dan perkampungan dengan jarak rumah saling berjauhan.

Saat ditemukan, kondisi korban sudah tergencet truk dan tertimbun tandan buah kelapa sawit yang merupakan muatan kendaraan nomor polisi DD 8057 XY.

"Dari beberapa keterangan yang berhasil kami himpun, truk bermuatan 3 ton kelapa sawit melaju dari arah desa Salang menuju desa Sanur, kemungkinan sopir mengantuk sehingga truk masuk got, analisis kami, sopir mencoba melompat menyelamatkan diri, namun salah perhitungan sehingga malah tergencet body truk yang membuatnya meninggal dunia," katanya.

Baca juga: KPU Kaltara Diminta Percepat Distribusi Logistik Pilkada untuk Wilayah Terpencil

Para prajurit Satgas Pamtas RI – Malaysia Yonif 623/BWU kemudian mengevakuasi jenazah, berkoordinasi dengan Polsek setempat untuk menghubungi keluarga korban.

Senada dengan pernyataan Edy, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Nunukan AKP Andre Bahtiar menyebut, peristiwa tersebut merupakan kecelakaan tunggal.

"Dugaan awal rem blong, dan sopir berusaha keluar kendaraan tapi malah tergencet badan truk," kata Andre.

Kini jenazah Dedy sudah dibawa ke Puskesmas terdekat di Desa Sanur untuk otopsi.

"Kami sudah lakukan komunikasi dengan keluarga korban juga, dan rencananya jenazah akan dimakamkan di Bandung karena keluarga yang meminta demikian," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com