JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat untuk menghindari risiko penularan virus corona saat libur panjang akhir tahun mendatang.
Wiku meminta publik lebih cerdas jika hendak bepergian, dengan lebih selektif terhadap destinasi wisata yang akan dipilih.
"Kami imbau juga untuk masyarakat agar tidak memanfaatkan libur panjang tanpa meningkatkan risiko penularan Covid-19," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube BNPB Indonesia, Kamis (12/12/2020).
"Masyarakat harus bisa lebih cerdas dan memilah dengan baik destinasi liburan," tuturnya.
Baca juga: 440.569 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Dampak Libur Panjang yang Belum Terlihat
Saat berkunjung ke destinasi wisata, masyarakat diminta untuk tidak berkerumun atau mendatangi tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Wiku menyebutkan, pihaknya telah merencanakan antisipasi libur panjang akhir tahun sebagaimana libur panjang 28 Oktober-1 November lalu.
Rencana ini dikoordinasikan secara rutin setiap satu minggu sekali dengan satgas-satgas daerah maupun kementerian/lembaga terkait.
"Agar upaya antisipasi bisa terjamin pelaksanaannya pelaksanaannya dan optimal," kata dia.
Baca juga: Satgas Covid-19: Kepatuhan Protokol Kesehatan di Masa Liburan Turun
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pada masa libur panjang 28 Oktober-1 November 2020, terjadi peningkatan pengunjung di sejumlah tempat wisata hingga 90 persen.
Namun demikian, peningkatan jumlah wisatawan itu tak diimbangi dengan disiplin protokol kesehatan yang ketat.
Hal ini terlihat dari masih adanya pengunjung yang berkerumun di sejumlah lokasi wisata.
"Di berbagai lokasi wisata, terlihat masyarakat masih berkerumun. Hal ini tentu sangat disayangkan," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube BNPB Indonesia, Kamis (5/11/2020).
Baca juga: Satgas Covid-19 Depok Klaim Belum Temukan Lonjakan Kasus Akibat Libur Panjang
Wiku menyebut fakta ini menunjukkan bahwa masih ada PR untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam menjaga jarak 1,5 meter - 2 meter.
Meski demikian, positifnya, mayoritas wisatawan sudah cukup patuh dalam mengenakan masker.
Selain itu, secara umum, berbagai destinasi wisata sudah memyediakan tempat cuci tangan bagi pengunjung.
Fasilitas ini dinilai penting lantaran memudahkan pengunjung untuk membersihkan tangan, baik sebelum ataupun sesudah mengunjungi lokasi wisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.