Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2020, 18:26 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memberikan tanggapan atas vaksin Pfizer yang diklaim 90 persen efektif mencegah Covid-19.

Menurut Wiku, pemerintah Indonesia sebenarnya terbuka terhadap semua kandidat vaksin yang efektif mencegah Covid-19.

"Pada prinsipnya pemerintah Indonesia terbuka pada kandidat vaksin yang cocok dan efektif," ujar Wiku dalam konferensi pers daring yang ditayangkan kanal YouTube BNPB, Kamis (12/11/2020).

"Namun, juga tetap harus mempertimbangkan berbagai aspek pendukung kandidat vaksin itu," tuturnya.

Baca juga: Satgas: Mohon Bersabar, Produksi Vaksin Covid-19 Butuh Waktu

Wiku mengingatkan, penanganan pandemi Covid-19 membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta dan lembaga internasional

Kolaborasi ini nantinya akan semakin meningkatkan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Sebagaimana diberitakan, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer membawa angin segar di tengah pandemi yang kian menginfeksi lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia.

Raksasa farmasi asal Amerika Serikat tersebut pada Senin (9/11/2020) mengumumkan bahwa vaksin virus corona yang dikembangkan bersama mitra mereka dari Jerman, BioNTech, 90 persen efektif mencegah Covid-19.

Pasalnya, dalam uji coba fase 3, vaksin yang telah disuntikkan pada 43.538 relawan menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Baca juga: Pemerintah Masih Pelajari Daerah Mana Saja yang Perlu Vaksin Covid-19

Pfizer dan BioNTech mengungkapkan di antara sejumlah peserta uji coba tersebut, hanya 94 relawan yang terindentifikasi terpapar virus SARS-CoV-2 setelah mendapat suntikan dosis kedua vaksin atau plasebo, seperti dikutip dari Nature, Selasa (10/11/2020).

Kendati perusahaan farmasi ini tidak menunjukkan berapa banyak kelompok plasebo atau di antara relawan ini mendapat vaksin, namun mereka mengatakan pembagian kasus di antara kelompok telah menunjukkan vaksin tersebut lebih dari 90 persen efektif mencegah penyakit.

Hal itu diukur setidaknya setelah satu minggu peserta menerima dosis kedua vaksin Covid-19 tersebut, dan tiga minggu setelah disuntik dosis pertama.

Uji coba ini akan berlanjut hingga tercapai 164 kasus Covid-19 yang terdeteksi, sehingga perkiraan awal keefektifan vaksin dapat berubah.

Baca juga: IDI: Uji Klinis terhadap 1.000-2.000 Relawan Belum Bisa Pastikan Vaksin Aman

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hubungan Mega-Jokowi Disorot usai Kaesang Gabung PSI, Politikus PDI-P: Orang Bebas Berimajinasi

Hubungan Mega-Jokowi Disorot usai Kaesang Gabung PSI, Politikus PDI-P: Orang Bebas Berimajinasi

Nasional
Politikus PDI-P Yakin Jokowi Tak Akan Dipanggil karena Kaesang Masuk PSI

Politikus PDI-P Yakin Jokowi Tak Akan Dipanggil karena Kaesang Masuk PSI

Nasional
PolitiSI PDI-P: Kita Enggak Bisa Melarang-larang Kaesang Masuk PSI

PolitiSI PDI-P: Kita Enggak Bisa Melarang-larang Kaesang Masuk PSI

Nasional
Kaesang Masuk PSI, Cak Imin: 'Welcome To The Jungle'...

Kaesang Masuk PSI, Cak Imin: "Welcome To The Jungle"...

Nasional
Jokowi Akui Perdagangan di Beberapa Pasar Mulai Anjlok karena TikTok Shop

Jokowi Akui Perdagangan di Beberapa Pasar Mulai Anjlok karena TikTok Shop

Nasional
Kadin Indonesia Serahkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045 ke Presiden Joko Widodo di IKN

Kadin Indonesia Serahkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045 ke Presiden Joko Widodo di IKN

Nasional
Cak Imin: Rakyat Apatis Nyoblos di Pilkada gara-gara Politik Uang

Cak Imin: Rakyat Apatis Nyoblos di Pilkada gara-gara Politik Uang

Nasional
Muhaimin: Gara-gara PMII, Jadi Wapres Saya Siap...Jadi Presiden Pun Siap

Muhaimin: Gara-gara PMII, Jadi Wapres Saya Siap...Jadi Presiden Pun Siap

Nasional
Cak Imin Seleksi Perwakilannya untuk Masuk ke Baja Amin

Cak Imin Seleksi Perwakilannya untuk Masuk ke Baja Amin

Nasional
Rekam Jejak Kaesang Pangarep, dari Pengusaha Kini Jadi Kader PSI

Rekam Jejak Kaesang Pangarep, dari Pengusaha Kini Jadi Kader PSI

Nasional
Bersama Anies, Muhaimin Yakin Menangkan Pilpres 2024 Jika Bertarung dengan Ganjar-Prabowo

Bersama Anies, Muhaimin Yakin Menangkan Pilpres 2024 Jika Bertarung dengan Ganjar-Prabowo

Nasional
Kaesang Pengarep Jadi Kader PSI, Masih Anggota Biasa

Kaesang Pengarep Jadi Kader PSI, Masih Anggota Biasa

Nasional
Cak Imin Paparkan 3 Hal untuk Sempurnakan Demokrasi di Indonesia

Cak Imin Paparkan 3 Hal untuk Sempurnakan Demokrasi di Indonesia

Nasional
Cerita Muhaimin Bersatu dengan Anies di Pilpres 2024: Berliku, Ada Campur Tangan Tuhan

Cerita Muhaimin Bersatu dengan Anies di Pilpres 2024: Berliku, Ada Campur Tangan Tuhan

Nasional
Soal Rencana Pilkada 2024 Dimajukan, Muhaimin: PKB Sebenarnya Menolak

Soal Rencana Pilkada 2024 Dimajukan, Muhaimin: PKB Sebenarnya Menolak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com