Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mensos Klaim Pemerintah Sudah Bertindak Cepat Tangani Dampak Pandemi

Kompas.com - 12/11/2020, 17:27 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

"Bila sudah naik kelas untuk tidak diberikan bantuan lagi. Bantuan bisa untuk mereka yang belum mendapat bantuan. Jadi ada asas keadilan," kata Juliari.

Pada kesempatan itu, Juliari tak lupa mengapresiasi capaian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun, dan semua pihak yang membantu penyelenggaraan BST di berbagai daerah di Indonesia.

Bansos di Simalungun dan Sumut

Sebagai informasi, Kabupaten Simalungun merupakan kabupaten dengan serapan bantuan tertinggi dan tercepat di Sumatera Utara (Sumut).

Total Kemensos sudah memberikan BST untuk Kabupaten Simalungun kepada 1.592 KPM, dengan nilai Rp 152.404.800.000.

"Kabupaten Simalungun juga mendapat bantuan sembako sejumlah 44.020 KPM, dengan nilai Rp.97.148.650.000," kata Mensos.

Adapun untuk Provinsi Sumut, lanjut Juliari, mendapat bansos dari Kemensos berupa program sembako sejumlah 768.882 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai Rp 1.657.086.100.000;

Baca juga: Terima Bantuan untuk Masyarakat, Kemensos Apresiasi Inisiatif MNC Grup

Sumut juga mendapat BST dengan jumlah 558.759 KPM senilai nilai Rp 2.244.623.900.000. Lalu BST Non Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 16.385 KPM, dengan nilai Rp 8.192.500.000.

Sebagai informasi, BST merupakan bansos khusus Kemensos yang menjangkau 9.000.000 KPM terdampak pandemi di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Pada penyaluran gelombang pertama (April-Juni 2020), besaran BST Rp 600.000 per KPM per bulan. Sedangkan pada gelombang kedua (Juli-Desember 2020), sebesar Rp300.000 per KPM per bulan.

Salah satu KPM BST Kemensos, Hamdayani Sinaga (49) menyatakan bersyukur mendapatkan bantuan BST. 

Baca juga: Kemensos Tuntaskan Penyaluran Santunan Penanganan Bencana Tsunami di Sulawesi Tengah

Bapak tiga anak yang sehari-hari membuka warung kelontong, di Desa Perdagangan, Kecamatan Bandar, Simalungun ini menyatakan, pendapatan dari hasil berjualannya sangat pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Dulu sehari bisa dapat Rp 150.000. Setelah pandemi kadang-kadang dapat Rp 50.000. Untuk biaya yang masih sekolah ini ya agak berat, " katanya.

Oleh karenanya, ia mengaku beruntung bisa mendapatkan BST pada saat masa sulit seperti ini.

Hamdayani Sinaga mengaku sudah menerima BST sejak penyaluran gelombang pertama 

Baca juga: Apresiasi Jasa Para Pejuang, Kemensos Beri Tunjangan kepada 587 Pahlawan

"Sampai saat ini, masih terima dengan nilai Rp 300.000," tutur Hamdayani.

Hamdayani pun mengucapkan terima kasih kepada Kemensos atas bantuan yang diberikan untuk keluarganya.

"Bantuan itu sebagian besar untuk makan dan kebutuhan sehari-hari. Sebagian untuk menambah modal usaha, " katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com