JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.
Wiku menyebut, angka kematian Indonesia sebesar 3,33 persen berdasarkan data yang dicatat pemerintah hingga 8 November 2020.
"Bahkan angka di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan negara di kawasan Asia, Amerika dan Eropa. Untuk Asia Tenggara saja Indonesia masih yang tertinggi," ujar Wiku dikutip dari siaran pers di laman resmi covid19.go.id, Rabu (11/11/2020).
Baca juga: Kontak Erat Pasien Positif Covid-19, Ibu Ini dan Dua Anaknya Terpapar
Sebagai perbandingan, angka kematian di Singapura 0,04 persen, lalu Malaysia 0,71 persen, Thailand 1,5 persen, Filipina 2 persen dan Myanmar 2,31 persen.
Negara lain di Asia seperti Jepang mencatat angka kematian sebesar 1,68 persen, juga lebih rendah dari Indoensia.
Sementara itu, negara di Eropa dan Amerika seperti Swiss (1,26 persen), Jerman (1,69 persen), Perancis (2,26 persen), Amerika Serikat (2,34 persen) dan Belgia (2,6 persen).
Wiku juga menyebut angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia juga masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia sebesar 2,47 persen.
"Masih tingginya angka kasus meninggal ini harus menjadi perhatian semua pihak. Harusnya Indonesia belajar dari negara-negara yang menekan angka kematiannya," tegas Wiku.
"Pemerintah akan terus meningkatkan 3T (testing, tracing dan treatment) untuk menekan angka kematian," lanjutnya.
Baca juga: Satgas: Masyarakat dan Pemda Lengah, Daerah Bisa Masuk Zona Merah Covid-19
Peningkatan 3T ini merupakan langkah penting untuk memastikan mereka yang positif Covid-19 dan kontak terdekatnya dapat dideteksi secara dini.
Hal itu sekaligus memastikan penanganan yang diberikan lebih cepat sehingga meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian.
"Penting untuk diingat bahwa upaya meningkatkan 3T merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya," katanya.
"Pemerintah daerah segera koordinasikan ke pemerintah pusat jika menemui kendala dalam 3T. Masyarakat jangan takut memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat," lanjut Wiku.
Dari data yang sama, terlihat kasus aktif Covid-19 di Indonesia berada di level 12,16 persen atau lebih rendah dari rata-rata dunia yang mencapai 27,16 persen.
Lalu, apabila dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara saja, kasus aktif di Indonesia lebih rendah dari Malaysia (27,4 persen) dan Myanmar (22,39 persen).
Baca juga: Tersisa 1 Kasus Positif Covid-19, Pemkab Mahakam Ulu Perketat Pintu Masuk
Dari negara-negara di benua Eropa dan Amerika, kasus aktif Indonesia pun lebih rendah.
Misalnya, Perancis (90,55 persen), Belgia (91,47 persen), Swiss (60,64 persen), Jerman (35,95 persen) Amerika Serikat (34,78 persen).
"Pencapaian yang baik ini harusnya tidak membuat semua pihak lengah. Pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentigan lainnya untuk berkolaborasi menakan angka kasus aktif," tutur Wiku.
Hingga Rabu ini, kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 448.118, dari jumlah itu sebanyak 14.836 meninggal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.