JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, fenomena pandemi Covid-19 yang menyulitkan para pengusaha kecil dan menengah perempuan memaksa mereka familiar dengan teknologi modern.
Hal tersebut harus dilakukan, kata dia, agar para pengusaha perempuan tersebut bisa bangkit dari keterpurukan dampak pandemi Covid-19 yang menyulitkan mereka.
Situasi tersebut tak mudah, terutama bagi perempuan, sehingga menuntut mereka memutar otak mencari solusi atas kesulitan ekonomi keluarganya.
"Fenomena menarik ini mau tidak mau mengarahkan para perempuan untuk semakin familiar dengan teknologi modern atau IT," ujar Bintang dalam acara peluncuran HERfuture secara daring, Rabu (11/11/2020).
Baca juga: Menteri PPPA Sebut Pandemi Sulitkan Pengusaha Kecil Menengah Perempuan
Selain itu, kata dia, kondisi pandemi juga secara tidak langsung menuntut para perempuan untuk siap dan mampu bersaing di era serba digital.
Oleh karena itu, pelatihan online melalui program kerja sama dengan Pemerintah Inggris melalui HERfuture akan sangat berguna.
"Pelatihan online adalah bagian dari kontribusi kita memberikan solusi terbaik bagi para perempuan pelaku usaha kecil agar mampu melewati pandemi untuk melanjutkan usahanya," kata dia.
Pengalaman kesulitan tersebut telah menunjukkan bahwa semangat pantang menyerah dan jiwa survive kaum perempuan akan muncul saat dihadapkan pada kesulitan ekonomi.
Menurut Bintang, para perempuan akan terus berusaha mencari cara agar dapat terus mendapatkan penghasilan.
"Entah itu berjualan produk olahan makanan, dan lainnya, bahkan banyak yang saling bekelompok, ada yang saling bantu membeli produk masing-masing," kata dia.
Baca juga: Kementerian PPPA Sebut Kebutuhan Psikolog Forensik Tinggi, tapi Tak Semua Psikolog Bisa
Saat ini, kata dia, program HERfuture yang berupa kegiatan pelatihan online literasi digital dan bisnis tersebut baru dilaksanakan untuk enam wilayah.
Keenam wilayah tersebut adalah Kabupaten Rembang, Lombok Tengah, Kendal, Bangka Tengah, Kota Palembang dan Cilegon.
Program tersebut juga diharapkan dapat menjadi tumpuan dan modal para pengusaha perempuan.
Utamanya agar mereka bisa meneruskan kembali usaha dan bisnisnya yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"Pelaksanaan kegiatan ini menyasar perempuan pelaku UMKM adalah suatu langkah yang sangat tepat karena mereka merupakan kelompok paling terdampak Covid-19," kata Bintang.
Baca juga: Kemen PPPA Sebut Implementasi Kawasan Tanpa Rokok di Daerah Rendah
Adapun Inggris, melalui program HERfuture bertekad membantu para pengusaha perempuan di Indonesia, khususnya yang ada di daerah yang usahanya terpuruk akibat Covid-19.
Dalam prosesnya, Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia menggandeng Kemen PPPA dengan memberikan pelatihan kepada para pengusaha perempuan tersebut.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins mengatakan, program HERfuture merupakan bagian dari UK-Indonesia Tech Hub yang beroperasi pada September 2019 sebagai salah satu pilar utama program akses digital di Indonesia.
"Kami berharap melalui kemitraan UK-Indonesia Tech Hub, kami dapat memainkan peran strategis untuk mendorong strategi digital yang inklusif bagi pengusaha perempuan di daerah yang terpinggirkan," ujar Owen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.